NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Manfaatkan Bekas Galon Air Minum, LPBINU dan LPPNU Dorong Transformasi Limbah Untuk Ketahanan Pangan

Foto bersama sebelum menanam cabai rawit di halaman belakanh Graha PCNU Ponorogo

NU Online Ponorogo — Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dua lembaga di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) — Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) dan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) — bersinergi untuk mendorong transformasi limbah menjadi solusi ketahanan pangan nasional.

Dengan mengusung tema “Limbah Bukan Akhir, Tapi Awal Solusi”, LPBINU dan LPPNU menyampaikan komitmennya untuk mengelola limbah organik dan anorganik secara berkelanjutan guna mendukung pertanian ramah lingkungan dan menciptakan sistem pangan yang tangguh.

Kedua lembaga itu memanfaatkan limbah bekas galon air minum sebagai media tanam. Sementara itu, bibit cabe rawit dipilih sebagai tanaman yang ditanam.

Dimulai pukul 6.30 pagi, acara seremonial digelar sederhana, namun syarat akan makna. Penanaman bibit cabe rawit ini memanfaatkan lokasi halaman belakang Graha PCNU Ponorogo yang masih sangat cukup luas.

seremonial, doa bersama untuk mengawali penanaman bibit cabai

Ketua LPBINU, Khusnul Habib, menyatakan bahwa pengelolaan limbah yang terintegrasi menjadi bagian penting dalam menghadapi krisis iklim dan kelangkaan pangan. “Kita tidak hanya berbicara soal mitigasi bencana, tetapi juga bagaimana limbah dapat kita kelola menjadi pupuk, pakan, bahkan energi alternatif yang mendukung petani dan masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua LPPNU, Miftahul Huda menambahkan bahwa inisiatif ini mendorong masyarakat terutama di kalangan Nahdliyin untuk melakukan pertanian berbasis ekosistem sirkular. “Dengan pendekatan ini, kita berharap tidak ada lagi limbah yang menjadi beban lingkungan. Sebaliknya, kita jadikan sebagai sumber daya untuk memperkuat ketahanan pangan di akar rumput,” ucapnya.

Dr. Idam mengawali penanaman bibit cabe rawit di halaman belakang Graha PCNU Ponorogo

Program ini telah dimulai di beberapa wilayah percontohan seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan, dengan mengembangkan bank limbah, pelatihan ecofarming, serta pengolahan sampah organik menjadi kompos

Dr. Idam Mustofa,ketua PCNU Ponorogo mengatakan bahwa kepedulian terhadap lingkungan hidup merupakan bagian dari tanggung jawab segenap warga negara, karena hal itu merupakan bagian dari tanggung jawab keagamaan dan kebangsaan. “Kepedulian terhadap lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab keagamaan dan kebangsaan kita,” tegasnya.

Dalam momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, NU melalui LPBINU dan LPPNU mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam membangun budaya ramah lingkungan, dimulai dari hal kecil: memilah sampah, mengelola limbah rumah tangga, dan mendukung pangan lokal.

Kontributor: Fatkhur/LPBINU Ponorogo

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *