NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Cakram Lantas: Inovasi Humanis Polres Ponorogo dalam Kampanye Tertib Lalu Lintas melalui Seni dan Kolaborasi

Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP Bayu Pratama Sudirno STK SIK (tengah) memprakarsai pagelaran musik malem mingguan Cakram Lantas

NU Online Ponorogo – Di tengah keramaian malam Mingguan (26/5/2025) di Alun-Alun Utara Ponorogo, arus lalu lintas tetap lancar meski ratusan pengunjung memadati kawasan tersebut. Kendaraan tertata rapi di tempat penitipan yang disediakan, sementara kerumunan penonton mengelilingi panggung kecil di depan Paseban Kabupaten. Inilah suasana Cakram Lantas (Cangkrukan Bareng Masyarakat Bersama Lalulintas), sebuah terobosan humanis Polres Ponorogo yang menggabungkan seni, hiburan, dan edukasi untuk membangun kesadaran tertib berlalu lintas.

Diprakarsai oleh Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP Bayu Pratama Sudirno STK SIK, kegiatan ini mengubah citra “polisi galak” menjadi sahabat masyarakat. Personel polisi tidak hanya berperan sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai penghibur: mereka memainkan alat musik, menyanyikan lagu pop hits, hingga membawakan tembang campur sari yang sedang tren. Panggung sederhana di sisi jalan menjadi magnet bagi pengendara yang melintas. Tak sedikit yang sengaja berhenti, menitipkan kendaraan, lalu larut dalam gelak tawa dan tepuk tangan. “Ini seperti rekreasi gratis. Kesan polisi yang kaku langsung hilang,” ujar Pak Marno, salah satu pengunjung.

Personil Polisi Lalulintas polres Ponorogo humanis cara berkampanye tertip lalu lintas

Kolaborasi antara petugas lalu lintas, polwan, dan bahkan personel berpakaian preman menegaskan bahwa kampanye ini bukan sekadar seremonial. Tiga polwan sibuk menyeduh kopi gratis dari mobil minibus yang dimodifikasi layaknya kedai keliling. Dengan ramah, mereka mengajak pengunjung duduk di kursi yang disediakan. “Bapak pinarak di kursi, nanti kopinya saya antar,” kata seorang polwan. Antrean panjang di depan stan kopi menjadi bukti bahwa pendekatan personal seperti ini efektif memancing partisipasi warga.

Cakram Lantas bukan sekadar hiburan. Sejak digelar rutin setiap Sabtu malam-Minggu, termasuk selama Ramadan dengan lagu-lagu religi, kegiatan ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Polres Ponorogo untuk menekan angka kecelakaan. Sebelumnya, mereka sukses dengan kampanye anti-knalpot brong . Kini, fokusnya adalah menanamkan budaya tertib melalui cara-cara menyenangkan. “Kami bertugas sambil menghibur. Tujuannya agar masyarakat sadar tanpa merasa digurui,” jelas Ibnu, personel Unit Lantas Polres Ponorogo.

Disediakan kopi gratis oleh polwan, tinggal duduk di kursi kopi di antarkannya.

Hasilnya, jarak antara polisi dan warga semakin tipis. Masyarakat yang dulu mungkin enggan berinteraksi, kini duduk santai bersama petugas, berdiskusi sembari menikmati musik. “Batas yang selama ini dianggap momok perlahan sirna,” tambah Pak Marno.

Inisiatif Polres Ponorogo ini patut diapresiasi sebagai contoh smart enforcement . Alih-alih mengandalkan tindakan represif, mereka membangun kesadaran melalui pendekatan kultural dan emosional. Efeknya multidimensi: selain menekan pelanggaran, kegiatan ini juga memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

Keberhasilan Cakram Lantas membuktikan bahwa inovasi sederhana berbasis kolaborasi bisa menjadi solusi masalah kompleks seperti kedisiplinan lalu lintas. Jika dipertahankan, bukan tidak angka kecelakaan di Ponorogo akan terus menurun. Semoga terobosan ini menginspirasi daerah lain: tertib lalu lintas bukan hanya soal hukum, tetapi juga tentang hati yang terhubung.

Kontributor: Nanang Diyanto/LKNU Ponorogo

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *