NU online Ponorogo -Denyut peringatan hari santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober masih terasa meskipun telah masuk bulan November. PC ISNU masih menyisakan kegiatan penilaian lomba karya tulis populer hingga Jum’at (6/11), juga lomba kreativitas guru dan siswa besutan PC LP Maarif NU yang hari ini (3/11) menyelesaikan tahap penilaian dewan juri.
Miftahul Huda Ketua Panitia Hari Santri PCNU menjelaskan, sebenarnya Jum’at (6/11) malam Panitia merencanakan pembubaran kepanitiaan, tapi ternyata harus menunggu hasil penilaian lomba karya tulis popular yang digelar PC ISNU. Direncanakan baru Sabtu (7/11) akan kita gelar pengumuman kedua lomba tersebut, dilanjutkan laporan dan pembubaran kepanitiaan.
“Panitia Peringatan Hari Santri PCNU harus menyesuaikan jadwal pembubaran kepanitiaan setelah PC ISNU dan LP Maarif NU menyelesaikan penilaian oleh dewan juri,” terang Miftahul Huda kepada NU online Ponorogo .
Sementara itu, meski pandemi corona di Indonesia belum berakhir, namun rumah ibadah kembali dibuka, demikian juga kegiatan keagamaan. Perlu diketahui, Menteri Agama Fachrul Razi melalui Surat Edaran (SE) Kementerian Agama (Kemenag) Nomor 15 Tahun 2020 telah memberikan izin pembukaan rumah ibadah dan kegiatan keagamaan sebagai respons terhadap rasa rindu umat bergama untuk beribadah di rumah ibadah. Meski begitu, tetap saja ada aturan yang harus ditaati selama berkegiatan di rumah ibadah supaya penyebaran virus corona tidak makin meluas. Di antaranya, jemaah harus menaati protokol kesehatan.
Dari beberapa laporan yang masuk ke NU online Ponorogo terpantau kegiatan keagamaan yang digelar pengurus NU, takmir masjid dan pesantren juga mulai dilaksanakan dengan mengambil momen hari santri. Di antaranya, peringatan maulid Nabi di masjid Tegalsari dan Pondok Pesantren Al-Bukhori Mangunan Tulung Sampung. MWC NU Mlarak memulai kegiatan simaan al-Qur’an rutin sekaligus memperingati hari santri.
Setelah menunda berbagai acara keagaaman, Takmir masjid Tegalsari pada momen hari santri tahun ini memutuskan untuk menggelar peringatan maulid Nabi SAW yang digelar tiap tahun dan terus lestari hingga kini. Seperti yang dilakukan, Kamis (29/10) siang.
Menurut Khoirul Huda kepala Desa Tegalsari,”Pada Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, untuk memperingatinya digelar tradisi kenduri dan disemarakan sebaran uang koin yang di ikuti oleh seluruh jamaah masjid dan masyarakat Desa Tegalsari juga sebagai bukti ” katanya.
Pondok Pesantren Al-Bukhori Mangunan Tulung Sampung juga memutuskan peringatan maulid Nabi SAW dengan melibatkan warga sekitar. Kegiatan ini dirangkai dengan peringatan hari santri dan sumpah pemuda yang mengagendakan berbagai lomba. Pembagian hadiah dilakukan di tengah acara peringatan maulid Nabi SAW tersebut.
Kyai Imam Muslim mewakili panitia dan takmir pondok merasa terharu dengan kekompakan seluruh jamaah, pengurus yayasan, lembaga TPQ, MI, SMP, SMK, Madin, Gasmi, MQ, LKSA Al-Bukhori, Pengurus Ranting NU, Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, dan pemerintah Desa.
“Inilah wujud sebenarnya dari ajaran Nabi Rasul Muhammad SAW, semoga kita semua mendapatkan berkah-Nya fiddunya hattal akhirah,” ucap Kyai Imam Muslim saat memberikan sambutannya.
MWC NU Mlarak memanfaatkan momen peringatan hari santri untuk kembali memulai simaan al-Qur’an rutin, Ahad (1/11). Gelaran ini digawangi Pengurus Ranting NU Bajang sebagai tuan rumah. Dimulai habis subuh hingga malam hari, ayat-ayat suci al-Qur’an yang dilantunkan para huffadz JQH Mlarak dirangkai doa istighotsah.
“Hari santri membawa berkah buat kami (MWC NU Mlarak, Red) untuk kembali memulai rutinan simaa’an al-Qur’an yang sudah sekian lama berhenti akibat pandemi,” ungkap KH. Syukron Ketua MWC NU Mlarak kepada NU online Ponorogo.(dam)
Reporter : idam
Editor: budi