NU Online Ponorogo – Antusiasme masyarakat terhadap program operasi katarak gratis yang digelar oleh Lazisnu Jatim, PWNU Jatim, John Fawcett Foundation (JFF), Lazisnu Ponorogo dan RSU Muslimat Ponorogo terus meningkat. Pada hari pertama, tercatat puluhan pasien telah mendaftar dan mengantre untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ini. Menurut rencana, program yang berlangsung hingga Sabtu, (15/2/2025) ini menargetkan semua pasien yang sudah terdaftar dan memenuhi syarat dapat menjalani operasi katarak.
Dr. Erwanda Fredy Purliawan, Sp.M, salah satu dokter spesialis mata dari JFF yang terlibat dalam kegiatan ini, mengatakan bahwa kondisi pasien yang datang bervariasi, mulai dari katarak ringan hingga berat. “Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik agar pasien bisa kembali melihat dengan jelas. Operasi ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujarnya.
Selain operasi, tim medis juga memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang perawatan pascaoperasi. “Kami ingin memastikan bahwa setelah operasi, pasien bisa merawat mata mereka dengan baik agar hasilnya optimal,” tambah dr. Tri Subekti, Sp.M, rekan sejawat dr. Erwanda.
Menurut laporan admin JFF, selain operasi katarak, program ini juga memberikan bantuan berupa 427 kacamata gratis dan 6 mata palsu kepada pasien yang membutuhkan. Kegiatan ini akan berlangsung hingga Sabtu, 15 Februari 2025, dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak pasien yang membutuhkan.
Kehadiran Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dalam kegiatan ini menjadi bukti dukungan penuh pemerintah daerah terhadap program kesehatan masyarakat. Bupati Sugiri mengapresiasi kolaborasi antara Lazisnu Jatim, PWNU Jatim, JFF, Lazisnu Ponorogo dan RSU Muslimat Ponorogo. “Ini adalah bentuk nyata sinergi antara pemerintah, lembaga sosial, dan rumah sakit untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Saya berharap program seperti ini bisa terus dilaksanakan di masa depan,” ujarnya.
Bupati juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. “Bagi warga yang memiliki masalah penglihatan, terutama katarak, segera daftarkan diri. Ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas secara gratis,” pesannya.
RSU Muslimat Ponorogo sebagai tuan rumah kegiatan ini telah menyiapkan segala kebutuhan infrastruktur dan tim. Dua kamar operasi khusus disiapkan untuk memastikan proses operasi berjalan lancar. Selain itu, ruang tunggu dan area parkir yang luas juga disediakan untuk kenyamanan pasien dan keluarga.
Mardi, Humas RSU Muslimat Ponorogo, menegaskan bahwa kesiapan ini dilakukan untuk memastikan program berjalan sesuai rencana. “Kami tidak ingin ada kendala teknis yang menghambat pelayanan. Semua tim sudah bekerja keras sejak awal untuk memastikan kesuksesan program ini,” ujarnya.
Program operasi katarak gratis ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pasien, tetapi juga menjadi contoh nyata kolaborasi antarlembaga untuk kepentingan masyarakat. Lazisnu Jatim dan PWNU Jatim berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di berbagai daerah di Jawa Timur.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung program-program kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama yang kurang mampu. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami,” ujar perwakilan Lazisnu Jatim.
Sementara itu, John Fawcett Foundation (JFF) sebagai mitra internasional juga menyatakan kesiapannya untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak di Indonesia dalam mengatasi masalah katarak. “Kami senang bisa berkontribusi dalam program ini. Semoga kerja sama ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat lebih luas,” ujar perwakilan JFF.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, program operasi katarak gratis di Ponorogo diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadakan kegiatan serupa, sehingga semakin banyak masyarakat yang terbantu dan bisa menikmati hidup dengan penglihatan yang lebih baik.
Kontributor: Nanang Diyanto/LKNU Ponorogo
