NU Online Ponorogo – Pemkab Ponorogo menggelar kegiatan verifikasi lapangan dalam rangka pemberian penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2021, Rabu (31/3) di kantor BAPPEDA. Verifikasi ini dilakukan tim verifikator dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Perlu diketahui APE merupakan penghargaan yang diberikan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dinilai telah berkomitmen dalam pencapaian dan perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak, serta memenuhi kebutuhan anak. Penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan peran para pimpinan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam Strategi Pengarusutamaan Gender (PUG).
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, Tim Penggerak Kabupaten Ponorogo dan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Turut diundang pada kesempatan ini Ormas perempuan dan LSM yang bergerak dalam pengarusutamaan gender (gender mainstreaming), salah satu di antaranya PC Fatayat NU Ponorogo.
PC Fatayat NU Ponorogo yang membina Lembaga Konsultasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LP3A) dinilai Pemkab telah ikut berkontribusi dalam pengarustamaan gender.
“Alhamdulillah, dengan program unggulan LP3A PC Fatayat NU dipercaya ikut menyampaikan kontribusinya dalam pengarusutamaan gender di depan tim verifikasi,” ungkap Nurun Nahdliyah Ketua PC Fatayat NU Ponorogo melalui keterangan rilis yang disampaikan kepada NU online Ponorogo.
Nurun menjelaskan, sejak 2014 PC Fatayat NU Ponorogo membina LKP3 yang bergerak menjadi tiga Divisi. Pertama, Divisi Konsultasi dengan program Sesi bersama Rangkul (Relakan Keluarga Kita) dan Rumah Aduan serta Pondok Konseling. Kedua, Divisi Pemberdayaan Perempuan dengan program ESTRI, Kiyat Kawan Pusa dan Ngaji Keadilan Gender. Ketiga, Divisi Perlindungan Anak dengan Program drop bullying, Rumahku Surgaku dan Pojok Bermain.
“Untuk melaksanakan program pengarusutamaan gender PC Fatayat NU Ponorogo telah melakukan MOU dengan Dinas Sosial dan Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan, dan Disnaker,” tambahnya.
Meski mengaku Ponorogo agak ketinggalan dalam program pengarusutamaan gender, Nurun berharap kontribusi Fatayat NU dapat menunjukkan kontribusinya yang berarti.
“Harapannnya, Fatayat NU tetap konsisten dalam pengabdiannya terhadap program pengarusutamaan gender, tidak hanya untuk kepentingan penghargaan,” pungkas Nurun. (dam)
Reporter: Idam
Editor : Budi