
NU Online Ponorogo – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo menggelar pelantikan serentak terhadap 19 pengurus ranting NU se-Kecamatan Bungkal khidmat 2025–2030, Ahad (20/4/2025). Kegiatan ini dipusatkan di halaman Masjid Ar-Rahmah, Desa Bedikulon, bersamaan dengan agenda Pengajian Ahad Pahing yang digelar PAC Muslimat NU Bungkal. Di tengah acara juga dilakukan peluncuran website resmi MWC NU Bungkal.
Pantauan Sahabat Media LTN, sejak pagi, ratusan warga NU dari berbagai ranting sudah memadati lokasi acara. Dimulai tepat pukul 08.00 WIB, pelantikan ini dihadiri sejumlah pimpinan NU, termasuk Ketua PCNU Ponorogo Dr. Idam Mustofa, M.Pd., Wakil Katib PCNU Gus H. Muqorrobin, Wakil Sekretaris PCNU Drs. Mohamad Tono, M.Si, Rais MWC NU Bungkal K. Komari, dan Ketua MWC NU Bungkal H. Luqmanul Hadi serta jajaran pengurus PAC Muslimat NU. Dari unsur Forkopimcam Bungkal, tampak hadir Camat, Sekcam,Kapolsek dan Danramil. Turut hadir Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko, S.E., M.M bersama istri.
Pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) oleh PCNU Wakil Sekretaris PCNU Drs. Mohamad Tono, dilanjutkan prosesi baiat pengurus ranting dipandu Gus H. Muqorrobin. Prosesi pelantikan berlangsung penuh kekhidmatan, mencerminkan semangat baru dalam memperkuat jaringan NU di tingkat akar rumput.
Dalam sambutannya, Ketua MWC NU Bungkal, H. Luqmanul Hadi, menekankan pentingnya pengabdian ikhlas dalam mengemban amanah organisasi. Ia juga menegaskan bahwa MWC akan rutin melakukan kunjungan ke setiap ranting (turba). “NU bukan tempat mengejar posisi, tapi ladang pengabdian. Kami berkomitmen hadir dan mendampingi ranting agar gerakan NU semakin nyata dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Ketua PCNU Ponorogo, Dr. Idam Mustofa, menggarisbawahi pentingnya peran ranting sebagai garda terdepan NU. Ia menekankan pentingnya pembinaan terhadap badan otonom (banom), terutama yang berperan dalam kaderisasi seperti GP Ansor, Fatayat NU, dan IPNU-IPPNU. “Banom adalah titik sentral kaderisasi. Mereka harus didampingi agar banom dapat tumbuh dan berkembang,” tegasnya.
Bupati Ponorogo, Kang Sugiri Sancoko, dalam sambutannya mengapresiasi semangat dan kekompakan NU Bungkal. Ia mendorong NU untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga nilai-nilai keislaman, nasionalisme, dan kesejahteraan sosial. “NU adalah penjaga moral bangsa. Perannya sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan berakhlak,” tuturnya.
Kepada para ibu Muslimat NU, Kang Sugiri juga berpesan untuk terus menjadi garda terdepan dalam pendidikan keluarga. “Muslimat NU adalah madrasah utama di rumah. Jadilah inspirasi dalam membentuk generasi yang santun dan cerdas,” tambahnya.
Peluncuran website resmi MWC NU Bungkal menjadi salah satu sorotan dalam acara ini. Platform digital ini dirancang sebagai pusat informasi, dokumentasi kegiatan, dan media dakwah yang bisa diakses publik secara luas. Langkah ini diapresiasi sebagai inovasi organisasi dalam menghadapi tantangan zaman.
Rangkaian acara ditutup dengan pengajian umum oleh Abah Bima Cahyono, M.Pd., dari Magetan. Dalam tausiahnya, ia mengajak seluruh hadirin untuk selalu menanam kebaikan. “Kebaikan yang kita tanam akan kembali kepada kita dengan jalan yang tak disangka,” pesannya.
Kontributor: Sahabat Media LTN