NU Online Ponorogo – Kyai atau tokoh agama seringkali menjadi tokoh sentral di kalangan masyarakat. Bahkan menjadi jujugan. Tidak jarang mereka berbondong-bondong untuk bisa bersalaman kepada sang Kyai. Semakin tinggi popularitas Kyai, makin banyak orang yang sowan atau sekedar silaturahmi kepadanya.
Di musim pandemi ini, salah satu yang paling rentan terpapar penularan virus covid-19 adalah Kyai.
Pasalnya, kecenderungan orang yang datang atau sowan ke Kyai pasti bersalaman bahkan mencium tangan sang Kyai. Ironi sekali, berharap berkah malah musibah.
“Program kita selain peduli pasien covid-19, juga peduli jaga kesehatan Kyai,” kata Agus Khoirul Hadi, ketua NU Care Pasien Covid-19 PCNU Ponorogo.
Program peduli kesehatan Kyai menurut Agus juga dalam rangka mengembangkan sinergitas RSU Muslimat NU Ponorogo dengan kalangan Kyai. Lalu apa saja wujud kegiatannya?

Menurut dia, program jaga Kyai lebih fokus pada pengecekan kesehatan rutin dan pemberian vitamin. “Program jaga Kyai ini untuk lebih menanamkan kesadaran masyarakat akan kesehatan para Kyai,” jelasnya.
Program ini sepenuhnya didukung pihak RSU Muslimat NU. Karena yang lebih berkompeten menangani di bidang kesehatan.
Sementara itu dr.Andy Nurdiana dari RSU Muslimat NU mengaku siap mendukung program peduli Kyai ini secara penuh. “Kami berkomitmen menyukseskan program Peduli Kyai,” terangnya.
Untuk itu kata dr.Andy butuh kerjasama semua pihak agar sosialisasi program menjaga kesehatan Kyai ini bisa berjalan lancar.
Lebih daripada itu imbuh dia, program ini demi meminimalisir penularan Covid-19 di kalangan Kyai.
Seperti diketahui, kabupaten Ponorogo saat ini masih masuk level 4, bahkan menduduki tingkat tertinggi di Jawa Timur bersama kabupaten Magetan.
Reporter/Editor: Budi