NU Online Ponorogo – Semarak Isro’ Mi’roj 1442 H oleh masyarakat muslim diperingati dengan berbagai cara. Tidak ketinggalan santri Madin Nurul Huda Desa Kranggan. Kali ini menggelar Seni Gajah gajahan yang menjadi andalan masyarakat setempat. Selain untuk menyalurkan bakat, sekaligus untuk melestarikan budaya santri. Terdengar lantunan sholawat yang diiringi kompang khas Ponorogo.
Acara inti berupa tausiyah Isro’ Mi’roj oleh Kyai Imam Mahmudi, S.Pd.I, MH selaku Kepala Madin. Terlihat para ustadz ustadzah turut memandu sholawatan. Di akhir acara ditutup dengan genduri bersama.
“Ini sebagai bukti syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan kepada kita semua,” ujar Imam Mahmudi.
Sebagaimana inti peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW selalu didengungkan anjuran perintah sholat.
“Sebuah catatan penting dalam peringatan ini adalah dimana sholat menjadi satu perintah Allah SWT langsung kepada Nabi Muhammad SAW tanpa perantaraan malaikat Jibril, sehingga kita menjadi pewaris atas nikmat sholat ini haruslah bangga dan jangan menyia-nyiakan atas perintah sholat ini” tegas Imam dalam isi tausiyahnya.
Kegiatan Isro’ Mi’roj tahun ini sekaligus sebagai momentum menyemarakkan Harlah Nu ke 98. Juga meningkatkan semangat kembali mengaji di Madin bagi para santri meskipun dalam masa pandemi covid-19. (idam)
Reporter : Idam
Editor : Budi