NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Kejahatan Akan Jadi Tren, Ini Penjelasannya

NU Online Ponorogo – Kejahatan yang disebarluaskan secara terus menerus akan menjadi tren yang bisa mempengaruhi kehidupan perilaku masyarakat. Hal ini bisa terjadi, jika pada saat yang bersamaan, kebaikan tidak dipublikasikan secara baik dan masif.

Penegasan ini disampaikan Ketua IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, Red) Korda Mataraman, Ahmad Subki, saat menjadi nara sumber dalam acara Pelatihan Digital Media, Rabu (20/10). Pelatihan yang diselenggarakan PC Fatayat NU Ponorogo di Ruang Aswaja Center Kampus Insuri ini diikuti 49 peserta utusan dari PAC.

“Ketika kejahatan disebarluaskan dan kebaikan tidak dipublikasikan, maka tren kejahatan akan menyebar. Hal ini tidak bisa dikendalikan dengan mudah,” kata Ahmad Subki.

Karena itulah, kata Subki, publik harus terus didorong agar lebih aktif menyebarluaskan kebaikan melalui media apapun. Untuk membuat konten positif yang akan disebarluaskan, dibutuhkan ilmu dan ketrampilan khusus. “Maka kita perlu belajar dan sekaligus mempraktekkannya,” tandas jurnalis MNC Group ini.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris PC Fatayat NU Ponorogo, Ishma Ulfasari, saat membuka acara. Dalam sambutannya, Ishma menekankan tujuan diadakannya pelatihan adalah untuk mengasah ketrampilan dan kreativitas kader dalam membuat konten. Baik berupa gambar maupun video. “Kita tidak boleh kalah saing dengan media provokatif. Kita harus eksis untuk menyebarkan kebaikan. Apalagi Fatayat punya banyak kegiatan. Kita harus manfaatkan media sosial semaksimal mungkin,” katanya.

Lebih jauh dikatakan Ishma, acara Pelatihan Digital Media merupakan rangkaian kegiatan keluarga besar NU Ponorogo dalam rangka memperigati Hari Santri Nasional (HSN). Juga sekaligus sebagai tindak lanjut dari pelatihan Fotografi dan Videografi. “Publikasi memang menjadi perhatian serius kita (PC Fatayat NU Ponorogo, Red). Bahkan sudah dibentuk semacam divisi, namanya Melati. Kepanjangan dari Media Literasi dan Informatika,” terangnya.

Kordinator Melati PC Fatayat NU Ponorogo Ema Fidyana menambahkan, pembentukan tim media tidak hanya dilakukan di tingkat cabang. Di tingkat PAC pun, Tim Melati sudah terbentuk. Hal ini dilakukan untuk memperluas jangkauan dakwah melalui media digital. “Kita bekali kader dengan harapan mereka bisa langsung praktek melalui media sosial masing-masing,” ujarnya.

Peserta terlihat sangat antusias mengikuti materi. Pasalnya, peserta langsung diajak praktek. Apalagi, panitia juga menyediakan door prize untuk memeriahkan acara. β€œSaya sangat senang karena dapat banyak ilmu yang bisa langsung dipraktekkan. Apalagi pematerinya memang ahli di bidangnya. Semoga setelah mengikuti pelatihan ini, bisa lebih memotivasi saya dalam memanfaatkan media sosial untuk dakwah,” ungkap Siska Azhari, salah satu peserta.

 

Reporter: Risa

Editor : Lege

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *