NU Online Ponorogo – Stok tabung oksigen yang terbatas memaksa Sofyan relawan LPBINU Ponorogo berinovasi. Salah satunya dengan membuat alat konsentrator untuk membantu pasien yang terkena COVID-19 saat dilanda sesak napas.
Alat tersebut, sebut Sofyan, sebatas untuk membantu pasien yang sesak nafas tetapi udara yang dihasilkan bukan murni oksigen, sifatnya hanya sementara karena kebutuhan pasien ialah oksigen murni. “Jadi diharuskan pasien tetap mencari oksigen murni di penyedia layanan oksigen,” ungkap Sofyan.
Sofyan berharap dengan alat ini dapat membantu pasien COVID-19 terutama yang bergejala ringan. Selain itu, juga pasien asma yang membutuhkan bantuan oksigen dalam waktu lama.
“Peruntukannya, bisa digunakan untuk pasien COVID gejala ringan dan pasien TBC yang butuh alat bantu pernafasan bisa menggunakan alat ini,” terang Sofyan.
Ia optimistis, alat tersebut bisa membantu pasien di tengah stok tabung oksigen yang saat ini terbatas. Terlebih, secara penggunaan mudah dan praktis.
“Mudah sekali selama ada listrik dan air steril yang bisa diisi ulang berkali kali. Jadi bisa untuk pasien di rumah sakit, juga bisa untuk yang di rumah. Karena alatnya ringan dan portable,” tambah Sofyan.
Bahkan, untuk membantu melegakan pernapasan, alat ini bisa ditambah dengan minyak esensial. Seperti, minyak kayu putih.
“Untuk, inhalasi juga bisa kita tambahkan minyak esensial. Dalam diskusi dengan relawan LPBINU Ponorogo alat semacam ini bisa dimanfaatkan karena kondisi darurat,” sebutnya.
Secara teknis pembuatan, alat ini cukup sederhana. Ada tiga komponen alat yang dibutuhkan, yaitu dua aerator, selang berukuran 0.25 mm, serta flow meter yang berguna mengukur aliran udara yang masuk ke tubuh.
“Dari bahan-bahannya sebenarnya tidak susah. Hanya aerator yang biasa digunakan di akuarium ikan, selang berukuran 0.25 mm, serta flow meter yang berguna mengukur aliran udara yang masuk ke tubuh. Dalam flow meter ada gelas ukur yang ada air steril,” jelasnya.
Terpisah, kepada NU online Ponorogo Novi Trihartanto Ketua LPBINU Ponorogo menyampaikan temuan ini untuk membantu pasien covid 19 yang susah bernafas saat tabung oksigen langka. “Dengan harapan alat ini bisa diproduksi lebih banyak dan bisa membantu saudara kita yang terpapar Covid-19,” serunya.
Reporter : Idam
Editor : Budi