NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Duet Ketua-Sekretaris LF PCNU Pimpin Rukyatul Hilal di Joresan

Para Pejabat teras Pemda, Kemenag dan Pengurus Yayasan Ponpes Al-Islam ikut memantau pelaksanaan rukyatul hilal

Suasana rukyatul hilal di atas atap lantai tiga Balai Rukyah Ibnu Syatir Ponpes Al-Islam Joresan
Suasana rukyatul hilal di atas atap lantai tiga Balai Rukyah Ibnu Syatir Ponpes Al-Islam Joresan

NU Online Ponorogo – Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo bekerjasama dengan Balai Rukyah Ibnu Syatir menggelar rukyatul hilal langsung di Ponpes Al-Islam Joresan, Selasa (11/5) petang. Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LF PCNU) Ponorogo Umar Salim didaulat memimpin pelaksanaan rukyatul hilal dari atas atap lantai tiga gedung Balai Rukyah Ibnu Syatir.

Sebelumnya, di ruang kantor Balai Rukyah Ibnu Syatir Sekretaris LF PCNU Ahmad Junaidi dalam kapasitasnya sebagai tim Badan Hisab dan Rukyah (BHR) Kemenag Ponorogo mempresentasikan hasil hisab yang dilakukannya bersama tim.

“Ijtima’ belum terjadi karena posisi hilal masih berada pada minus empat derajat di bawah ufuk,” ucap Junaidi yang juga Dosen Ilmu Falak IAIN Ponorogo ini.

Atas dasar posisi hilal masih di bawah ufuk, lanjut Junaidi, rukyatul hilal dipastikan tidak menghasilkan apa-apa. Namun Junaidi menyebut rukyatul hilal tetap harus dilaksanakan karena merupakan perintah Nabi.

“Maa laa yatimmu al-waajib illaa bihi fahuwa waajib. Meskipun secara hisab hilal tak akan mungkin terlihat dari sini (Ponpes Al-Islam, Red), tetapi kita tetap melakukan rukyatul hilal, karena ini juga bernilai ibadah yang membuahkan pahala,” tandas Junaidi.

Para Pejabat teras Pemda, Kemenag dan Pengurus Yayasan Ponpes Al-Islam ikut memantau pelaksanaan rukyatul hilalPada lanjutan presentasinya Junaidi menyatakan sampai hari ini belum ada satupun data digital berupa poto penampakan hilal. Menurutnya, sampai tanggal 30 Ramadhan yang ketinggian hilal diperkirakan mencapai lima derajat di atas ufuk, belum tentu penampakan hilal dapat diabadikan secara digital.

“Selama ini penetapan hilal dapat terlihat hanya subjektif, ada orang yang mengaku melihatnya dengan mata telanjang lalu diambil sumpah oleh Hakim Pengadilan Agama,” tuturnya.

Data yang disuguhkan Junaidi menunjukkan pengabadian poto hilal secara digital dapat dilakukan pada saat berada di posisi enam derajat di atas ufuk.

“Itu (poto hilal, Red) dihasilkan dari tempat ini pada tahun 2019. Maka data dari sini termasuk data terbaik di Indonesia,” ungkapanya penuh semangat.

Di tempat pelaksanaan rukyatul hilal Umar Salim kembali menegaskan pentingnya kegiatan hari itu.

“Sekarang kita mau membuktikan bahwa hilal memang belum dapat terlihat,” katanya di hadapan Kepala Kemenag, Kabag Kesma dan Kesra Pemkab Ponorogo, Tim Monitoring Kanwil Kemenag dan para peserta rukyah.

Saat matahari terbenam pada pukul 17.30 Umar Salim memandu peserta untuk memusatkan pandangan ke arah ufuk.

“Kita tunggu selama delapan menit, apakah hilal sudah terlihat apa belum,” imbuhnya seraya mengajak yang lain menikmati takjil.

Sampai berakhirnya waktu yang ditentukan belum satupun peserta yang mengaku melihat hilal. Umar kembali menegaskan bahwa hilal belum tampak sehingga puasa Ramadhan digenapkan 30 hari.

Sementara H. Syaikul Hadi, M. Fil.I Kepala kantor Kemenag Ponorogo mengaku pihaknya telah mengusahakan pemenuhan sarana dan prasarana hisab dan rukyah.

“Sudah mendapatkan lampu hijau dari Seksi Urais Kanwil Kemenag Jawa Timur,” katanya.

Reporter: Idam

Editor : Budi

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *