NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Gelar Maleman Akbar Di Harlah Ansor ke 88 dan Harlah Fatayat NU ke 72

Gelar Maleman Akbar
Di Harlah Ansor ke 88 dan
Harlah Fatayat NU ke 72

NU Online Ponorogo- Moment Ramadhan 1443 H tidak menghalangi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Fatayat NU Ponorogo untuk menggelar acara di hari lahirnya (Harlah). Memanfaatkan malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan, tepatnya malam dua puluh tiga, kedua Badan otonom (Banom) NU tersebut menggelar acara “Maleman Akbar”, Ahad (24/4). Bertempat di masjid Ali Imam Suhadi Jl. MT Haryono Gg.II, kelurahan Jingglong, Ponorogo.
Dihadiri jajaran Pengurus Cabang GP Ansor dan juga Pengurus Cabang Fatayat NU kabupaten Ponorogo. Sementara itu dari PC NU yang hadir Wakil Khatib Syuriah Gus Asvin Abdurrahman serta Idam Mustofa dan Gus Lege dari jajaran Sekretaris Tanfidziah.
Acara diawali pembacaan ratib Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya, Yaalal waton, Mars Ansor dan Mars Fatayat.
Ketua PC GP Ansor Ponorogo Muhammad Ilham dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua panitia baik dari sahabat Ansor maupun Fatayat NU yang telah secara kompak menyiapkan gelaran Harlah.
“Kedepan, Ansor dan Fatayat harus terus bersinergi membangun umat dan mengabdi serta berkhidmat kepada NU,” ungkapnya.
Meski dikemas sederhana, Harlah Ansor ke 88 dan Fatayat NU ke 72 justru terlihat lebih berkesan. Pasalnya, digelar di dalam masjid wakaf yang di sebelahnya akan dibangun gedung bersama kantor PC GP Ansor dan PC Fatayat NU Ponorogo.
Dalam sambutannya, Ilham juga mengungkap rasa syukurnya karena SK pengurus cabang GP Ansor Ponorogo sebentar lagi diterbitkan lebih cepat dibanding cabang lainnya. Dipaparkan juga, PC GP Ansor bersama Fatayat NU Ponorogo dalam waktu dekat akan menggelar bazar UMKM di Aloon-aloon Ponorogo bersamaan moment hari jadi kota Ponorogo.
Hal lain, Ilham sebagai ketua GP Ansor terpilih yang akan dilantik usai lebaran nanti, mengajak semua kader Ansor di semua tingkatan untuk sesering mungkin melakukan riyadoh. Besar harapan, agar Ansor bersama Fatayat NU Ponorogo kedepan mampu membangun pilar kemandirian.
Sementara itu, Dr.Idam Mustofa, M.Pd. selaku wakil PCNU Ponorogo dalam sambutannya mengucapkan selamat
kepada GP Ansor yang ber-Harlah ke 88 dan Fatayat NU yang ke 72 .
“Ada pesan khusus dari PBNU terkait refleksi di Harlah Ansor dan Fatayat NU terutama dalam membangun kaderisasi harus bisa menyeluruh hingga bawah,” ujar Idam Mustofa.
Juga refleksi MDS Rijalul Ansor yang menjadi ikon GP Ansor harus sesering mungkin digelar ratibannya sesuai aurat dari Hadrotus Syekh KH.Habib Luthfi dari Pekalongan. Menurutnya, sudah banyak terjadi perubahan dibanding masanya dulu saat dia menjadi ketua PC GP Ansor Ponorogo.
Dr.Asvin Abdurrahman dalam mau’idoh hasanahnya menyoroti terkait Harlah GP Ansor dan Fatayat NU.
“Ada kesamaan angka di harlah Ansor ke-88 dan Fatayat NU ke-72. Bahwa keduanya jika ditulis dalam angka Arab ternyata memiliki dua sudut yang sinergi. Semoga keduanya mampu mitra seperjuangan dalam membangun NU”, ungkapnya.
Usai mengisi mau’idoh Hasanah dilanjut pembacaan do’a khotmil Qur’an oleh Gus Asvin. Acara khotmil Qur’an yang digelar GP Ansor dan Fatayat NU Ponorogo menurutnya mengandung tiga keberkahan. Ada nilai Fath-an (pembuka), Fadlan (tiba-tiba) dan Fauzan (keberuntungan).
Menariknya, agenda Harlah juga menghadirkan H.Bedianto atau biasa dipanggil Pak Ibed. Dia merupakan sohibul bait atau tuan rumah dari masjid wakaf Ali Imam Suhadi.
Selaku ketua Takmir masjid, H.Bedianto mengaku senang dan bangga kepada Ansor dan Fatayat yang telah menggelar Harlah di masjidnya.
“Saya terima kasih kepada Ansor dan Fatayat yang telah menggelar Harlah di masjid ini. Semoga Ansor dan Fatayat bisa menjadi satu kesatuan pemuda dan pemudi NU yang kuat”, tandasnya.
Pak Ibed juga berpesan agar Ansor dan Fatayat NU usai lebaran segera bergerak mewujudkan pembangunan kantor bersama PC GP Ansor dan PC Fatayat NU.
” Saya sangat berharap Ansor dan Fatayat tidak hanya berkutat pada masalah perbedaan-perbedaan yang ada di tanah air. Upayakan perbedaan itu justru menjadi rahmat bukan penghambat.

Hambatan harus jadi peluang.
“Ayo kita bangun kantor PC Fatayat dan PC GP Ansor. Kuncinya semangat, kemauan, kemampuan. Apapun yang menjadi cita- cita harus bisa diwujudkan.
Di akhir kegiatan, dilakukan lounching Jurnal Ansoruna.
Ada 88 artikel yang sudah diunggah oleh departemen litbang. Jurnal Ansoruna merupakan media Jihad literasi dalam memerangi media sosial dari kelompok radikal di tanah air.

Reporter/Editor : Budi Hermawan

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *