NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Lailatul Ijtima’ PRNU Bareng Angkat Isu “New Normal”

Lailatul Ijtima’ PR NU Bareng Angket Isu Kehidupan New Normal

Setelah terhenti 4 bulan sejak Pandemi Covid-19, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Bareng kembali menggelar rutinan Lailatul Ijtima’ (LI), Sabtu (26/9). Seperti sebelumnya, rutinan yang sudah berlangsung sejak 2008 itu diisi dengan kegiatan dzikir dan do’a bersama dalam bentuk istighotsah.

“Secara bergiliran setiap Pengurus Anak Ranting diberi wewenang untuk menyelenggarakan istighotsah di setiap masjid atau musholla di wilayahnya,” ujar ketua PRNU Bareng, Agus Supriadi, S.Pd.I.

Kali ini, Pengurus Anak Ranting dan ta’mir masjid Nur Rohman menjadi tuan rumah sekaligus panitia. Acara dimulai pukul 19.30 WIB, diawali dengan istighotsah. Sekretaris PCNU Ponorogo sekaligus ta’mir masjid Nur Rohman, Dr. H. Luthfi Hadi Aminuddin, M.Ag, didapuk untuk memimpin istighotsah.

Usai menggelar istighotsah, acara dilanjutkan dengan pengajian umum. Pada kesempatan malam itu, panitia menghadirkan Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah IAIN Ponorogo, Drs. KH. Kasnun M.Ag, sebagai penceramah. Panitia menyodorkan tema Menghadapi Kehidupan New Normal. “Tema ini sengaja kami angkat dalam rangka memberikan wawasan kepada jama’ah, betapa pentingnya mempersiapkan mental spiritual menghadapi efek Pandemi Covid-19 yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda berakhir,” tegas Agus.

Sementara itu dalam ceramahnya, Kyai Kasnun yang terkenal humoris meminta kepada para nahdliyin agar mengikuti imbauan pemerintah untuk menuruti protokol covid 19. “Jangan segan apalagi malu menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan setiap melakukan apapun yang besentuhan dengan barang. Bila perlu jangan hanya cuci tangan, sekalian saja berwudlu. Dengan berwudlu, tidak hanya tangan saja yang bersih tapi seluruh anggota wudlu juga menjadi bersih. Bahkan tidak hanya bersih tapi juga suci,” tukas Kyai Kasnun.

Lebih jauh dijelaskan Kyai Kasnun, hampir semua kitab fiqh selalu diawali dengan bab thaharah. Ini membuktikan bahwa Islam sangat menekankan masalah kebersihan. “Bukan hanya sekedar menjaga kebersihan, Islam bahkan mengajarkan umatnya untuk dawamuth thaharah (menjaga kesucian wudlu, Red). Dan dawamuth thaharah itu hukumnya sunnah,” tegasnya.

Tidak kurang 300 jama’ah mengikuti LI kali ini. Meski dihadiri banyak orang, panitia menerapkan dengan ketat protokol kesehatan. Selama mengikuti acara, jama’ah tetap menjaga jarak dan meggunakan masker. Semangat New Normal begitu terasa di perhelatan yang tidak hanya bentuk formal konsolidasi NU di tingkat grass root, tapi juga bernilai pemeliharaan tradisi.(idm/ge)

Suasana Lailatul Ijtima’ PR NU BarengLailatul Ijtima’ PR NU Bareng Angket Isu Kehidupan New Normal 1

Lailatul Ijtima’ PR NU Bareng Angket Isu Kehidupan New Normal 3

Lailatul Ijtima’ PR NU Bareng Angket Isu Kehidupan New Normal 4

Lailatul Ijtima’ PR NU Bareng Angket Isu Kehidupan New Normal 2

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *