NU Onlline Ponorogo – Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM-NU) Cabang Ponorogo terus mendorong kadernya untuk lebih aktif tampil ke publik. Para kader muda ini diharapkan bisa ikut berperan dalam memperkuat penyebaran ajaran Ahlussunah Wal Jama’ah An Nadliyah, sekaligus membimbing warga NU dalam hal melaksanakan tata cara peribadatan agar sesuai dengan tuntunan Kanjeng Nabi Muhammad saw.
Hal ini disampaikan Ketua LBM-NU Cabang Ponorogo, Kyai Badrus Sholeh Arif, kepada NU Online Ponorogo, usai menghadiri acara Ngaji Filantropy NU CARE-LAZISNU Kabupaten Ponorogo, Selasa (26/01). “Sudah saatnya mereka muncul ke publik. Jangan sampai yang di atas panggung ini malah justru diisi orang-orang yang secara kapasitas keilmuan masih belum layak,” kata Kyai Badrus.
Kyai Badrus mengatakan, sebenarnya banyak kader-kader muda NU. Mereka adalah para alumni pesantren yang secara keilmuan sudah cukup mumpuni. Akan tetapi, sebagian besar masih enggan untuk tampil karena memang masih memegang tradisi pesantren yang selalu bersikap tawadlu’ pada yang lebih tua. Padahal, kehadiran mereka sangat dibutuhkan.
Lebih jauh dijelaskan Kyai Badrus, para kader muda LBM-NU banyak yang sudah menguasai Kutubus Salaf yang sangat dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan peribadatan sehari-hari. “Harus menampakkan keilmuan mereka,” tegasnya.
Di antara kader muda LBM-NU yang sudah disiapkan untuk terjun ke masyarakat, lanjutnya, adalah Ahmad Subaki Mubarok dari Babadan, Muhammad Syaruf Amrullah dari Josari, Gus Ulin Nuha dan Gus Shofa dari pondok pesantren Nurul Qur’an Pakunden. “Mereka itu tenaga-tenaga muda. Dan juga ada sekertaris LBM-NU, yaitu Pak Kiai Yasin dari Sampung,” paparnya.
Selain mendorong kadernya, Kyai Badrus juga berharap warga NU bisa memanfaatkan keilmuan mereka. “Jadi apa yang mereka punya itu bisa digali. Sehingga tidak ada lagi warga NU yang tidak paham tentang urusan zakat,” tuturnya.
Reporter : Gayo
Editor : Lege