NU Online Ponorogo – Kejadian tanah longsor di Banaran Pulung Ponorogo 4 tahun silam masih menyisakan duka yg mendalam bagi kelurga korban. Tercatat 28 orang yang menjadi korban bencana itu sampai sekarang belum ditemukan, sehingga dinyatakan telah meninggal dunia. Untuk mengenang peristiwa itu sekaligus mengirim doa untuk arwah para korban Pemerintah Desa Banaran bersama keluarga menggelar do’a bersama, Sabtu (3/3).
Do’a bersama yang dipusatkan di Dusun Tangkil itu diikuti pula beberapa komunitas relawan bencana, termasuk Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Ponorogo. Komunitas lainnya yang nampak hadir adalah RAPI, Reyog Comunity 4X4 , BPBD, Tagana, PMI dan Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL).
Sesuai pantauan NU online Ponorogo masing-masing tim relawan terdiri dari 6 personil berangkat dari basecamp masing-masing dengan 6 personil. Setibanya di lokasi acara doa bersama, mereka langsung bergabung dengan unsur relawan yang lain.
Pemerintah Desa, keluarga korban dan warga setempat bersama para relawan mengikuti tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat. Setelah itu dilakukan acara tabur bunga di lokasi bekas longsor 4 tahun yang lalu.
Sopian Popey salah satu personil yang hadir mewakili LPBI NU Ponorogo menyampaikan kegiatan do’a bersama ini dilakukan sebagai bentuk empati kepada korban longsor dan dukungan moral pada keluarga korban.
“Alhamdulillah, bentuk amaliyah NU berupa kirim do’a untuk korban yang telah meninggal dunia dapat kita laksanakan di sini,” ungkap Popey melalui keterangan rilisnya yang disampaikan kepada NU online Ponorogo.
Sarnu Kepala Desa Banaran dalam sambutannya sebelum acara tahlilan menyampaikan terimakasih atas kehadiran relawan.
“Atas nama wakil keluarga korban kami menyampaikan terimakasih atas support dan doanya, semoga keluarga korban dikuatkan dan diberi ketabahan,” ucapnya.
Sementara Novi Triharto menyebut kegiatan ini bukan sekedar do’a bersama, tetapi dapat menjadi ajang silaturahmi dan koordinasi antar komponen. Novi juga mendorong kegiatan sejenis (silaturahmi, red) akan terus digalakkan sebagai salah satu forum diskusi dan koordinasi upaya pengurangan risiko bencana di Ponorogo
“Diharapkan kegiatan ini menjadi support system bagi semua masyarakat di Ponorogo untuk tetap siaga terhadap semua potensi bencana di ponorogo,” kata Novi.
Reporter: Idam
Editor : Budi