NU Online Ponorogo- Mengurus masjid bukan sekedar secara fisik, tetapi juga melengkapi administrasi masjid. Padatnya jadwal kegiatan, bukan jaminan masjid itu hebat. Tanpa didukung kelengkapan data sama artinya bohong. Itulah yang diharapkan adanya assesmen masjid Award.
“Tujuan masjid Award ini agar ada perubahan paradigma kepada semua pengelola masjid (Ta’mir Masjid) yaitu
untuk menjadikan masjid lebih mandiri”, ungkap salah satu pengurus Dewan Masjid Indonesia Provinsi Jatim saat bertandang di Masjid NU Ponorogo, Ahad (4/12).
Ada empat masjid di Ponorogo yang masuk nominasi Masjid Award Pemprov Jatim. Kategori masjid bersih dan indah diwakili Masjid Al-Ikhlas ( Babadan), kategori Managemen Masjid terbaik diwakili masjid Baitul Muhlisin (Nologaten), kategori Pemberdayaan Ekonomi Masjid terbaik diwakili masjid NU Ponorogo, dan kategori masjid bersejarah serta arsitek terbaik diwakili masjid Tegalsari. Usai melalui proses penilaian administrasi ke empat masjid dinyatakan lolos untuk mengikuti proses berikutnya.
Selanjutnya, di gedung Islamic Center Surabaya dilakukan proses penilaian berupa wawancara dan presentasi serta pembuatan makalah, Selasa (9/12). Tim takmir masjid NU Ponorogo sebanyak 3 orang Muqorrobin Hasan (ketua Takmir), Peni Suharso (Bendahara), dan Budi Hermawan (ketua Remas) harus mempresentasikan di hadapan dewan juri.
Masing-masing kategori masjid harus berkompetisi dan bersaing dengan 6 masjid lainnya di Jawa Timur.
Dan untuk kategori Pemberdayaan Ekonomi Masjid diwakili masjid dari Gresik, Pasuruan, Kediri, Blitar, Ponorogo, dan Bangkalan.
Berkat upaya yang sungguh-sungguh ternyata tidaklah sia-sia. Masjid NU Ponorogo dinyatakan sebagai masjid terbaik ke-2 dalam kategori Pemberdayaan Ekonomi Masjid, Kamis (13/12).
“Alhamdulillah, masjid kita dapat juara 2,” ungkap Muqorrobin, Ketua Takmir masjid NU Ponorogo.
Atas raihan tersebut, takmir masjid NU Ponorogo segera menggelar Rapat kerja takmir untuk menindaklanjuti hasil yang dicapai.
“Kita tidak cukup berhenti di sini tapi marilah kita terus berbenah dan melengkapi segala kekurangan,” tandas ketua Takmir.
Sekedar diketahui, berdasarkan pengumuman hasil seleksi masjid Award dari Yayasan Damasindo sesuai urutan sebagai berikut;
1. Masjid Nurul Jannah Petro (Gresik) masjid terbaik 1
2. Masjid NU Ponorogo sebagai masjid terbaik 2
3. Masjid Besar Al Muhlasin (Pasuruan)
sebagai terbaik 3
4. Masjid At Taqwa (Blitar) sebagai
terbaik 4
5. Masjid Al Kholid (Kediri) sebagai
terbaik 5
6. Masjid Bangkalan sebagai terbaik 6.
Sementara itu untuk masjid lainnya dari Ponorogo juga meraih juara.
Masjid Baitul Mukhlisin terbaik 3 kategori Management masjid, dan masjid Tegalsari terbaik 4 untuk kategori masjid bersejarah.
Reporter/Editor: Budi H