Lembaga Pendidikan Ma’arif NUPBNU pada situasi pandemi covid-19 melakukan adaptasi dengan cepat dalam pembinaan pendidikan formal di lingkungan NU. Salah satu upaya adalah memperkuat kapasitas kepala sekolah dan madrasah. Peningkatan kapasitas kepala sekolah/madrasah dalam bentuk pelatihan tetap dilakukan, tetapi dilakukan secara offline menjadi online (daring).
Pada saat pandemi, sejak Maret tahun ini, LP Ma’arif NU telah melakukan Pelatihan Penguatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk kepala SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK sebanyak empat angkatan. Untuk satuan pendidikan SMA/SMK/MA akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tingkat SD/MI berlangsung pada hari Selasa, sementara tingkat SMP/MTs mengambil hari Kamis. Pesertanya berasal dari seluruh Indonesia.
LP Ma’arif NU PCNU Ponorogo tidak ketinggalan untuk ikut memfasilitasi para kepala sekolah/madrasah binaannya untuk ikut sebagai peserta. Di antara mereka adalah Muhammad Sahal, S.Ag Kepala MTs Maarif Klego Mrican Jenangan Ponorogo. Kesungguhan Muhammad Sahal, S.Ag mengikuti PJJ angkatan IV tidak sia-sia. Dalam dalam mata diklat Perancangan Pembelajaran di New Normal (daring dan luring) ia ditetapkan sebgai peserta terbaik.
Selain dia, Munajat Sudirman, S.Pd. dari SMP Terpadu Al Manar Azhari Depok Jabar keluar sebagai yang terbaik dalam mata diklat Pemetaan Kompetensi dan Materi Kurikulum Dalam Rangka Pembelajaran Jarak Jauh dan peserta terbaik dalam mata diklat Model-Model Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran di New Normal adalah Dewi Shobichatur Rohmah, S.Pd. dari SMP Al Manshur Candi Sidoarjo Jatim.
Ketua LP Maarif NU PBNU KH. Arifin Junaidi melalui pesan yang disebarkan di media whatsapp menyampaikan apresiasi dan kegembiraannya atas kesuksesan PJJ kali ini.
“Bapak/Ibu peserta pelatihan PJJ Kepsek SMP/MTs LP. Ma’arif NU Nusantara, kami menghaturkan terimakasih atas kehadiran online dan laporan tugas yang luar bisa yang masuk kepada kami baik penugasan dari trainer 1, 2 & 3,” tulis KH. Arifin Junaidi.
Saat dihubungi Reporter NU Ponorogo online via whatsapp, Muhammad Sahal menunjukkan kerendahan hatinya. Ia mengakui apa yang diraihnya tidak lepas dari ridlo Allah SWT.
“Saya masih harus banyak belajar, belum bisa apa-apa. (Semua, Red) itu tidak lain karena Allah saja ngersakne seperti itu,” ujarnya.
Menanggapi keberhasilan Muhammad Sahal, H. M. Asadudin Luqman, M.Pd.I Ketua LP Maarif NU PCNU Ponorogo menyatakan rasa bangganya. Gus Luqman, paggilan akrabnya kemudian menjelaskan manfaat yang diperoleh dari PJJ yang diikuti para kepala sekolah/madrash binaan LP Maarif NU.
“Pelatihan ini memiliki beberapa manfaat. Pertama, membekali peserta agar bisa mengelola pembelajaran dalam situasi darurat covid-19. Kedua, membekali peserta agar mampu memberikan variasi aktifitas dan tugas pembelajaran jarak jauh sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah. Ketiga, membekali peserta agar mampu memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktifitas belajar dari rumah yang bersifat kuantitarif,” jelas Gus Luqman.
Diapun berharap kepada para peserta lain dari Ponorogo, agar bersungguh-sungguh dalam menerapkan hasil PJJ tersebut baik secara teoritis maupun praktis. Harapannya, kedepannya para alumni PJJ bisa berbagi ilmu dan pengetahuan kepada kepala Sekolah/Madrasah lainnya.
“Sehingga kedepannya dapat menambah dan berbagi pengetahuan dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh di era new normal kepada kepala sekolah/madrasah di lingkungan LP Maarif NU Ponorogo,” pungkas Gus Luqman.
Pak sahal …mantabb!!! Mts-Ma Ma’arif Klego Ponorogo…JAYA, JAYA, JAYA!!!!