PC Muslimat NU Dorong Pengurus Budidayakan Lele di Polybag
Pertengahan Juli 2020 lalu PP Muslimat NU mengadakan webinar yang mengangkat topik ketahanan pangan. Dalam kesempatan itu Ketua Umum PP Muslimat NU Hj. Khofifah Indar Parawansa yang juga Gubernur Jawa Timur menegaskan, upaya untuk menjaga ketahanan pangan nasional bisa dimulai dari rumah masing-masing dan jika dimungkinkan juga bisa mengajak tetangga di lingkungan sekitar.
Di antaranya menanam jenis tanaman mpon-mpon, cabe, tomat dan sayur-sayuran melalui media polybag di pekarangan rumah serta pola hidroponik yang relatif bisa dilakukan di lahan yang tidak terlalu luas.
“Yang harus kita lakukan adalah format-format kemandirian seperti ini, dengan berbasis rumah tangga. Jadi Muslimat NU dan ormas wanita lainnya serta elemen masyarakat secara luas bisa menyiapkan panduan untuk membangun ketahanan pangan di lingkungan masing-masing mulai dari hidroponik sederhana di lingkungan lahan yang terbatas, kemudian polybag, sampai di media vas atau pot yang besar, karena bisa diisi macam-macam tanaman,” paparnya yang dilansir dari laman resmi PP Muslimat NU.
PC Muslimat NU Ponorogo tidak tinggal diam untuk menindaklanjuti himbauan Ketua Umumnya. Sebulan yang lalu PC Muslimat NU Ponorogo telah mengadakan pelatihan budidaya ternak lele dalam ember yang juga sebagai media tanam kangkung. Para pengurus berdalih, ketahanan pangan yang dapat menyokong kebutuhan pokok memerlukan ketekunan untuk berinovasi.
“Pada musim pandemi ini kegiatan inovasi banyak dilakukan berbagai lembaga ataupun kelompok masyarakat,” ungkap Hj. Tufi Laily Thahir Ketua PC Muslimat NU Ponorogo.
Tidak hanya hidroponik yang dicoba untuk dipelajari oleh para pengurus, tetapi mereka juga mencoba mempraktikkan budidaya lele di media ember yang ditanami lele.
“Selain itu menanam sayur-sayuran dan buah-buahan, lahan pekarangan rumah juga bisa dijadikan tempat budidaya berbagai jenis ikan seperti ikan nila, mujair, lele dan udang. Yakni dengan cara membuat kolam kecil atau memanfaatkan media yang sudah ada,” ujar tutur wanita yang biasa dipanggil Bu Tufi ini.
Ditambahkan Hj.Tufi Laily, pengembangbiayakan ternak di media polybag selain bernilai konsumtif juga bermanfaat untuk menambah income keluarga dimasa covid 19 ini.
“Selain lele dan kangkung yang bisa dikonsumsi sendiri, juga bisa dijual,” ungkap Bu Tufi.
Hari-hari ini beberapa pengurus Muslimat NU Ponorogo sudah mulai giat memelihara lele dan menanam kangkung di ember atau polybag. Musim kemarau tidak menghalangi mereka untuk tetap melakukannya, karena tidak membutuhkan air yang berlimpah.
Pengembangbiakan lele dan kangkung di ember dan polybag ini diakui mudah dilakukan. Seperti diakui Hj. Ifrodul Hidayah, Wakil Sekretaris PC Muslimat NU Ponorogo, budidaya lele dan kangkung ini sangat simpel dan mudah dipraktikkan di rumah masing.
“Media yang dipakai cukup dengan menyiapkan bak besar untuk tempat lele dan di atasnya di kasih gelas-gelas plastik yang diberi benih kangkung. Sehingga dengan sistem tumpang sari ini, baik ikan dan kangkung bisa tumbuh besar dan berkembang secara bersamaan,” tutur Hj. Ifrodul Hidayah di menceritakan pengalamannya. (idm)