NU Online Ponorogo – Petani dari kalangan NU harus didorong terus agar bisa mandiri. Termasuk salah satunya masalah pupuk, baik dari sisi ketersediaan maupun dalam hal jenis pupuk yang digunakan. Hal ini sesuai rekomendasi Musker PCNU Ponorogo, awal Maret lalu.
“Sesuai amanat dari Musker, petani nahdliyin harus bisa mandiri. Apalagi kemandirian saat ini memang menjadi tema besar di NU yang harus diterapkan dalam berbagai hal,” kata Ahmad Sarbini, Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) Cabang NU Ponorogo.
Ahmad mengatakan, pupuk adalah komponen vital dalam dunia pertanian. Selama ini, ketersediaan pupuk untuk petani selalu menjadi kendala utama. “Semoga ke depan segera ada terobosan baru sebagai jalan keluarnya,” harap Ahmad.
Untuk mewujudkan kemandirian petani nahdliyin, lanjut Ahmad, LPP NU Cabang Ponorogo terus melakukan turba untuk membentuk LPP di tingkat kecamatan maupun kelurahan. Kamis (29/4) lalu, LPP NU Cabang mengawali turba dengan mendatangi Purnomo, Ketua MWC NU Siman.
“Alhamdulillah, Siman menjadi tujuan pertama. Kebetulan di MWC NU Siman, kepengurusan LPP sudah terbentuk. Siap untuk berkoordinasi dengan cabang,” ujar Purnomo, pensiunan gurus SMPN 1 Jetis yang juga seorang petani jahe merah.
Ahmad menambahkan, pembentukan LPP NU di tingkat MWC dan ranting merupakan program prioritas dalam setahun ke depan. Selain amanat dari musker, pembentukan kepengurusan itu diharapkan bisa menjadi jejaring petani nahdliyin untuk mewujudkan kemandirian. “Alhamdulillah sejauh ini respon dari MWC cukup baik. Beberapa MWC sudah kontak, mereka minta untuk didampingi membentuk kepengurusan,” tambahnya.
Selain membentuk kepengurusan, dalam agenda turba kemarin LPP NU Cabang Ponorogo juga membagikan gratis pupuk. Tak hanya sekedar membagikan, LPP NU Cabang Ponorogo, kata Ahmad, juga berjanji akan melakukan pendampingan sampai masa panen. “Bahkan nanti sampai pada tahap penjualan hasil panen, akan kita kawal terus,” imbuhnya.
Reporter : Idam
Editor : Lege