
NU Online Ponorogo – Pengurus Besar Nahdhlatul Ulama (PBNU) saat ini sedang menggencarkan sensus atau pendataan bagi warganya dengan menyiapkan sistim pendataan integrasi Kartu Tanda Anggota (KTA) secara Nasional dengan nama KartaNU (Kartu Anggota NU). Dimana setiap warga NU diharapkan semua memiliki KartaNU tersebut.
Dr.KH.Luthfi Hadi Aminudin, Sekretaris PCNU pada acara Sosialisasi Program Sensus Warga NU melalui Kartanu PCNU, Ahad (11/4) di aula kantor PCNU Ponorogo mengatakan pentingnya pendataan warga NU melalui Kartanu.
“Dimohon semua ketua MWC NU bisa mengakses aplikasi KartaNU. Bagi generasi milenial tentu gampang, tetapi MWC yang hidup di era kolonial harus mau belajar agar bisa mengikuti perkembangan zaman,” tegas Dr.Luthfi.
Sebab KartaNU ini selain sebagai database, juga akan berfungsi sebagai identitas diri bahkan bisa jadi ATM.
“Caranya gampang, cukup buka playstore dan unduh KartaNU maka kita bisa akses apapun,” imbuhnya.
Nantinya akan dibentuk tim sensus warga NU baik di tingkat MWC bahkan sampai Ranting.
Sesuai amanat Undang-Undang no 17 tahun 2013, setiap warga negara memiliki hak menjadi anggota organisasi masyarakat (ormas).
Juga sesuai amanat organisasi PBNU yang merupakan ormas keagamaan terbesar di dunia kita sebagai warga NU hendaknya segera memiliki kartaNU, baik itu sebagai pengurus pusat, pengurus wilayah, pengurus cabang, wakil cabang, ranting hingga badan otomom dan warga biasa.
Nantinya data ini akan menjadi milik PBNU yang dijamin aman dan setiap warga NU bisa mengaksesnya. Dengan demikian semua warga NU diseluruh Indonesia akan memiliki satu rumah bernama NU, agar semua orang NU berhati-hati dalam meng-input data kartaNu melalui aplikasi.
Sebab ada kemungkinan ada pihak-pihak lain yang tidak bertanggungjawab membuat aplikasi dengan mendata warga NU yang ingin segera memiliki kartaNU. Apalagi dengan memungut biaya tertentu. Untuk itu sebaiknya masyarakat mengikuti alur yang benar dengan mengikuti sensus yang dilakukan oleh petugas-petugas sensus dari pengurus NU setempat yang sudah kita kenal dengan baik.
Pendataan warga NU atau sensus ini akan terus berjalan secara nasional sebagai upaya menyongsong abad kejayaan NU 1926-2026 menjadi Indonesia Maju.
Reporter/Editor: Budi