NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Sahabat Berpulang, Sahabat Tidak Melenggang

Para aktivis GP Ansor Babadan serta relawan LPBI NU Ponorogo menjadi ma'mum salat jenazah almarhum Mahmudin Asrofi. Tampak anggota Banser mengamankan alur lalu lintas
Para aktivis GP Ansor Babadan serta relawan LPBI NU Ponorogo menjadi ma’mum salat jenazah almarhum Mahmudin Asrofi. Tampak anggota Banser mengamankan alur lalu lintas

NU Online Ponorogo – Solidaritas aktivis dan relawan NU Ponorogo patut diapresiasi. Seperti yang ditunjukkan sejumlah anggota Banser sekaligus relawan LPBI NU Ponorogo. Saat terdengar kabar meninggalnya Mahmudin Asrofi (27) akibat terpapar Covid-19 Kamis (12/8) pukul 08.00, para sahabatnya sesama anggota Banser dan relawan LPBI NU segera menyiapkan diri untuk datang membantu.

Perawatan jenazah almarhum Asrofi yang tinggal di Kanten (Babadan) ini harus mengikuti SOP pemulasaran jenazah Covid-19. Sehingga penanganannya diserahkan kepada Tim yang di bawah koordinasi Puskesmas Babadan.

Sekilas tidak ada yang dapat diperbuat para sahabat almarhum begitu tiba di rumah duka. Di situ mereka menjumpai para perangkat Desa setempat nampak terlibat pembicaraan serius dengan perugas Puskesmas Babadan mengenai teknis pemulasaran jenazah.

“Ayo, menjauh saja, ini sudah ditangani pihak yang berwenang,” ajak Muhibudin relawan LPBI NU yang juga Kasatkoryon Banser Ponorogo.

Di tengah proses pemulasaran jenazah para relawan tetap mencari cara untuk memberikan penghormatan terakhir. Diperoleh informasi, bahwa penggalian liang lihat di makam sedang dilakukan personil BPBD Ponorogo.

Tanpa berpikir panjang, Tony Hamidi yang menemani Muhib dan 4 orang relawan lainnya berbalik arah menuju pemakaman umum Desa setempat. Di sana mereka mendapati para warga Dukuh Kanten sedang menggali lubang kubur untuk almarhum Asrofi. “Kami hanya memastikan saja, penggalian luang kubur tekah dilakukan,” ungkapnya.

Anggota Banser dan relawan LPBI NU melibatkan diri dalam penimbunan tanah kubur almarhum Mahmudin Asrofi
Anggota Banser dan relawan LPBI NU melibatkan diri dalam penimbunan tanah kubur almarhum Mahmudin Asrofi

Penggalian kuburan rampung menjelang pukul 10.00. Sesuai prosedur, jenazah tetap berada di dalam mobil ambulans. Sedangkan para pentakziah hanya boleh berada pada jarak kurang lebih 5 meter dari mobil ambulans untuk melakukan salat jenazah.

Sementara pengemudi memposisikan mobil ambulans tepat di depan pagar rumah almarhum Asrofi. Pada posisi ini, jenazah sudah siap disalatkan.

Tak kurang dari 20 orang, diantaranya pengurus GP Ansor, anggota Banser dan relawan LPBI NU ikut salat jenazah diimami Modin setempat. Dengan tetap memakai alas kaki masing-masing mereka melakukan salat jenazah di tengah jalan raya. Untuk mengatur alur lalu lintas dari dua arah, 2 anggota Banser berdiri 10 meter dari barisan salat jenazah untuk berjaga-jaga.

Prosesi pemakaman jenazah ditangani sepenuhnya oleh tim RSUD dr. Hardjono. Saat seperti ini para pentakziah dilarang keras mendekat ke tempat pemakaman.

“Namun, kami tetap bisa membantu menimbun tanah (untuk menutup liang lahat, Red),” kata Tony.

Menanggapi solidaritas para sahabat almarhum, Muhibudin Kasatkoryon Banser Ponorogoo menyatakan hal itu sudah menjadi keniscayaan.

“Apalagi almarhum memang cukup aktif di Banser dan LPBI NU. Jadi, kamipun merasa berduka yang mendalam,” tandasnya.

Pernyataan Muhib juga dibenarkan Novi Trihartanto ketua LPBI NU Ponorogo.

“Kami berharap almarhum ditempatkan di tempat yang paling mulia, karena selama hidupnya digunakan untuk mengabdi dan membantu orang lain,” ucap Novi.

Reporter: Idam
Editor : Budi

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *