NU Online Ponorogo – Ponorogo, (31/12) Semangat perjuangan tidak pernah padam, meski usia terus bertambah. Hal ini ditunjukkan oleh seorang peserta lanjut usia (lansia) dalam Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Ponorogo. Mariono, yang mengikuti pelatihan dengan motivasi tinggi karena terinspirasi oleh perjuangan orang tuanya sebagai pejuang pra-kemerdekaan Republik Indonesia.
Di usianya yang ke-55 tahun, Mariono masih menunjukkan semangat luar biasa dalam setiap sesi pelatihan, baik fisik maupun materi keorganisasian. Ia mengaku bahwa langkahnya mengikuti Diklatsar Banser ini adalah bentuk penghormatan terhadap pengorbanan orang tuanya yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa.
“Orang tua saya dulu adalah pejuang yang ikut mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan Indonesia. Saya merasa terpanggil untuk melanjutkan semangat perjuangan mereka melalui jalan pengabdian bersama Banser,” ujarnya penuh haru.
Kisah Mariono mendapat perhatian dan apresiasi dari panitia dan peserta lainnya. Ketua PAC GP Ansor Ponorogo, Muhibbudin, mengungkapkan bahwa semangat yang ditunjukkan oleh Mbah Mariono menjadi inspirasi bagi generasi muda. “Beliau mengajarkan kepada kita semua bahwa perjuangan tidak pernah berakhir. Apa yang beliau lakukan adalah wujud cinta pada negeri dan agama,” tuturnya.
Diklatsar Banser yang diadakan di PP Nurul Hikam pada tanggal 28-31 Desember 2024 ini bertujuan untuk membentuk kader yang siap mengabdi di berbagai bidang, termasuk sosial, keamanan, dan kebencanaan. Kehadiran Mariono dengan motivasi yang mendalam ini menjadi pelajaran berharga bahwa setiap generasi memiliki tanggung jawab melanjutkan perjuangan para pendahulunya.
Dengan langkah mantap, Mariono menegaskan bahwa usianya bukan halangan untuk terus berkontribusi kepada masyarakat dan bangsa. “Bagi saya, perjuangan tidak berhenti hanya karena usia. Selama kita masih bisa bergerak, kita harus terus berjuang,” tutupnya penuh semangat.
Report: Like_Sholike