NU Online Ponorogo – Meski Ujian Nasional sudah dihapuskan, sekolah yang ada di bawah naungan Ma’arif NU tetap akan melaksanakan ujian akhir. Demikian disampaikan Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Ponorogo H.M. Asaduddin Luqman, M.Pd.I. “Ma’arif NU tetap akan melaksanakan UAMNU BK (Ujian Akhir Ma’arif NU Berbasis Komputer, Red),” kata Luqman.
Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mengetok palu untuk menghapus UN. Kebijakan yang baru akan diterapkan tahun 2021 mendatang ini merupakan implementasi program Merdeka Belajar yang digaungkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nabiel Makarim. Kebijakan ini sekaligus menandai lahirnya paradigma baru dalam sistem pendidikan nasional.
Mengutip laman resminya, Kemendikbud akan menyelenggarakan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. AKM untuk mengukur capaian hasil belajar kognitif peserta didik, terutama dalam hal literasi dan numerasi. Sementara Survei Karakter dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila. Sedang Survei Lingkungan Belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Ketiga asesmen tersebut tidak akan berdampak pada peserta didik maupun sekolah. Sebab, asesmen tersebut hanya bersifat pemetaan dasar. “Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya,” kata Mendikbud.
Luqman mengatakan, LP Ma’arif NU akan mengikuti kebijakan pemerintah dengan melaksanakan ketiga asesmen tersebut. Di sisi lain, LP Ma’arif NU juga akan tetap melaksanakan UAMNU BK. “Tahun ini UAMNU BK menggunakan sistem komputerisasi dengan memanfaatkan handphone. Sekolah atau madrasah tidak boleh lagi menggunakan kertas, sehingga LP Maarif NU tidak lagi menyediakan kertas soal,” terang kandidat doktor UIN Maliki Malang ini.
UAMNU BK, lanjutnya, tidak akan merubah atau mengurangi kompetensi yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran seperti yang sudah dirumuskan Kemendikbud. “Hanya indikator pencapaiannya yang boleh dikurangi disesuaikan situasi dan kondisi sekolah atau madrasah,” tegasnya.
Luqman menambahkan, sebagai tahap persiapan UAMNU BK, LP Ma’arif NU Jawa Timur akan melaksanakan Training of Trainer (ToT). Dalam ToT ini, LP Ma’arif NU Jatim akan memberikan pembekalan AKM, Penilaian Akhir Tahun (PAT) Maarif NU Berbasis Komputer, serta aplikasi berbasis android tahun pelajaran 2020-2021 untuk tingkat MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA dan SMK. Sesuai undangan, acara akan diselenggarakan di Pusdiklat Ma’arif NU Jatim di Kampus Unsuri Jalan Brigjen Katamso Sidoarjo, Minggu (8/11) mendatang. “Setiap Ma’arif cabang diminta mengirimkan utusan. Ponorogo sudah kita siapkan,” pungkasnya.
Reporter : Idam
Editor : Lege