NU Online Ponorogo – Pemilihan Raya Presiden Mahasiswa menjadi agenda wajib mahasiswa IAI Sunan Giri Ponorogo. Forum tahunan ini digelar untuk menumbuhkan semangat demokrasi sekaligus mengembangkan jiwa kepemimpinan di kalangan Mahasiswa. Setelah melalui proses pendaftaran calon presiden, tersaring tiga kandidat yang diusung masing-masing Fakultas. Kandidat nomor urut 1 Muhammad Sofyan dari Fakultas Tarbiyah, berikutnya nomor urut 2 Muhammd Nur Rosyid dari Fakultas Dakwah dan Aris Setiawan dari Fakultas Tarbiyah mendapat nomor urut 3.
Para kandidat diwajibkan mengikuti debat terbuka guna memaparkan visi dan misinya agar mendapat dukungan para pemilih. Selain itu debat terbuka juga menjadi ajang mengasah kemampuan intelegensi Capres Mahasiswa periode 2021/2022. Debat terbuka ini diselenggarakan panitia Pemilihan Raya, Jumat (25/06) lalu di ruang Aswaja kampus yang tergabung di bawah koordinasi LPTNU ini.
Dipandu Moderator debat diawali dengan perkenalan Capres Mahasiswa, dilanjutkan penyampaian visi misi dan program kerja, sesi tanya jawab, dan berakhir pada sesi closing statement.
Capres nomor urut 1, Muhammad Sofyan menyampaikan visinya, “Muwujudkan Dema Institut yang bersinergi, menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kebersamaan”. Sofyan dalam penyampaian misinya bertekad menjadikan Dema IAI Sunan Giri sebagai ajang demokrasi. “Saya berkomitmen menjadikan Dema Institut sebagai wadah aspirasi mahasiswa INSURI (IAI Sunan Giri, Red) Ponorogo,” tegas Sofyan.
Sementara Capres Mahasiswa nomor urut 2, Muhammad Nur Rosyid memiliki visi, “Mempersatukan Dema INSURI dengan harmonisasi komunikasi dan berperan aktif dalam pengembangan minat dan bakat bagi seluruh mahasiswa.” Rosyid ingin menjadikan Dema Institut sebagai wahana intelektual dengan rumusan misi “Menjadikan Dema Institut sebagai mediator antara kampus dan Mahasiswa dalam berkomunikasi dan berdiskusi, bertujuan untuk menampung dan pelaksana aspirasi Mahasiswa.”
Capres nomor urut 3, Aris Setiawan tampil terakhir dengan mengusung visi, “Terwujudnya Dema Insuri Ponorogo sebagai organisasi Mahasiswa yang akademis, aktivis, sosialis, religius berlandaskan Ahlusunnah waljama’ah annahdiyah.” Salah satu misinya ” Mewujudkan Ormawa Insuri yang berbudaya literasi dan budaya diskusi”.
Debat terbuka sendiri berjalan lancar dan kondusif. Suasana semakin bergemuruh ketika sesi tanya-jawab antar Capres Mahasiswa. Moderator juga menyediakan waktu tanya jawab dari audiens yang diikuti hadirin dengan antusias. Sesi terakhir merupakan kesempatan para Capres Mahasiswa menyampaikan closing statement para kandidat.
Reporter: Setianingsih
Editor : Budi