NU Online Ponorogo – Menjelang masuk bulan Ramadhan PCNU Ponorogo rutin memberikan informasi dan himbauan kepada warga NU. Sekretaris PCNU Dr. H. Lutfi Hadi Aminudin, M.Ag mengatakan setiap tahun menjelang bulan Ramadhan PCNU Ponorogo selalu melakukan dua hal. Yaitu penerbitan surat edaran tentang awal Ramadhan dan Syawal dan penerbitan jadwal imsakiyah. Pak Lutfi, sapaan akrabya, menyebut surat edaran diterbitkan untuk memberi informasi yang dapat dipertanggungjawabkan seputar Ramadhan kepada warga NU.
“Karena biasanya banyak warga NU yang menanyakan mulainya puasa dan hari raya Idul Fitri, maka kami (PCNU, Red) menerbitkan surat edaran tentang awal Ramadhan dan Syawal,” tandasnya.
Pak Lutfi menambahkan, pemberian info awal penentuan tanggal 1 Ramadhan dan 1 Syawal dilakukan Lembaga Falakiyah PCNU. Dalam menentukan tanggal 1 di kedua bulan tersebut, LFNU berpatokan pada hisab, dengan menambahkan ketentuan akan mengikuti keputusan hasil rukyat dan ikhbar baik yang disampaikan PBNU maupun Kemenag.
“Edaran (penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, Red) bersifat informasi awal saja, maka didasarkan pada hisab, kepastiannya tentunya ikut hasil rukyat, karena NU menganut metode ini (rukyat, Red),” tambah pak Lutfi.
Jadwal imsakiyah yang difokuskan pada masuknya waktu magrib dan subuh ini dicetak sesuai kebutuhan, lalu disebarkan melalui MWC NU di setiap kecamatan. Untuk itu, PCNU melalui Luthfi mengajak para takmir dan marbot masjid-musalla untuk memastikan ketepatan waktu pada jam yang terpasang di tempatnya masing-masing.“ Ketepatan waktu selama Ramadhan ini sangat penting karena perhatian orang kepada waktu buka dan sahur sangat massif,” pungkas Luthfi.
Sementara himbauan PCNU Ponorogo mengacu pada surat edaran PWNU Jawa Timur yang tertulis pada surat Nomor 893/PW/A-II/L/IV/2021 yang ditujukan kepada Pengurus Wilayah, Cabang, Majelis Wakil Cabang, dan Ranting NU. Serta Pimpinan Lembaga, Badan Otonom, Badan Khusus NU, dan seluruh Nahdliyin. Beberapa poin yang disebutkan dalam imbauan tersebut antara lain menyelenggarakan “megengan” di lingkungan masing-masing dan menyemarakkan ziarah kubur. PWNU juga menghimbau warga NU untuk menyelenggarakan bersih-bersih masjid, mushala, dan makam di lingkungan masing-masing.
Bulan Ramadhan, menurut himbauan PWNU, untuk disemarakkan dengan tadarus (khatmil Qur’an) dan qiyamul lail di masjid dan mushala masing-masing. Tidak ketiggalan PWNU juga mendorong warga NU untuk mengikuti pengajian dan pendalaman kitab-kitab klasik di pesantren -pesantren dan kantor NU masing-masing.
Tidak kalah pentingnya, dalam hemat PWNU, para da’i/mubaligh NU dihimbau untuk selalu menyampaikan tausiyah Ramadlan dengan ajaran tawassuth, tasamuh, dan tawaz. Mengingat masih dalam kondisi pandemi, PWNU menginstruksikan warga dan Pengurus NU agar melaksanakan semua poin di atas dengan senantiasa patuh terhadap protokol kesehatan.
Himbauan PWNU ini dikemas Tim Sekretariat PCNU Ponorogo dalam bentuk flyer dan animasi pendek untuk disebarluaskan melalui media sosial, semisal WhatsApp, IG, FB dan lain-lain. Adapun jadwal imsakiyah diposting di website resmi PCNU.
Reporter: Idam
Editor : Budi