NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Penganugerahan Sanad Al-Qur’an kepada Salah Satu Kader NU Ponorogo

NU Online Ponorogo – Warga Nahdlatul Ulama (NU) Ponorogo patut berbangga dan bersyukur. Salah satu kader terbaik NU, Dr. Ahmad Afifi, M.Pd.I., menerima penganugerahan sanad Al-Qur’an Qira’ah Imam ‘Asim Riwayat Hafs Tariq Shatibi dari pemegang sanad Qira’ah Asharah Sughra, Syaikh Dr. Mahir Hasan Al-Munajid Addimashqi, dan Syaikh Dr. Mudawi Ma’arif, Lc., M.H.I., melalui Lembaga Ummi Foundation.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Al-Qur’an, Ummi Foundation (UF) Surabaya, dan diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Acara penganugerahan sanad ini berlangsung di Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur. Hadir dalam acara tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Jawa Timur, Direktur Ummi Foundation beserta seluruh anggota direksi, Syaikh Dr. Mahir Hasan Al-Munajid Addimashqi, Syaikh Dr. KH. Mudawi Ma’arif, Lc., M.H.I., serta ratusan trainer Ummi Foundation dari seluruh Nusantara.

Sebagai lembaga pelatihan Al-Qur’an profesional, Ummi Foundation menaungi individu dari berbagai latar belakang untuk dilatih secara profesional dan ahli dalam membaca serta mengajarkan Al-Qur’an. Banyak kader Nahdlatul Ulama telah dicetak menjadi trainer pelatihan Al-Qur’an melalui program ini.

Penganugerahan sanad Al-Qur’an ini bertujuan mencetak para muqri’ Al-Qur’an sebagai penerus dan pelanjut estafet penjaga sanad Al-Qur’an di Nusantara. Kegiatan ini menjadi bagian strategis dalam menjaga keabsahan bacaan Al-Qur’an dari upaya pemalsuan serta tindakan tidak bertanggung jawab.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ibn Mubarak:
الإسناد من الدين. لولا الإسناد لقال ما شاء ما شاء.
(“Sanad adalah bagian dari agama. Jika bukan karena sanad (otoritas sah dalam mata rantai keilmuan), niscaya manusia akan berbicara semaunya.“)

Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat dan kesyukuran. Sebanyak 37 orang mendapat penganugerahan sanad Al-Qur’an pada kesempatan ini.

Syaikh Dr. Mudawi Ma’arif, Lc., M.H.I., menyampaikan bahwa para trainer pelatihan Al-Qur’an tidak boleh berhenti pada satu Qira’ah saja. “Pelajarilah Qira’ah Imam yang lain, karena Al-Qur’an diturunkan dengan tujuh huruf. Dari tujuh huruf itu kemudian Al-Qur’an diinventarisasi melalui Qira’ah Sab’ah, Qira’ah Asharah, dan Qira’ah Arba’ata ‘Ashar.”

Syaikh Dr. Mahir Hasan Munajid Addimashqi menambahkan, “Al-Qur’an adalah rahmat. Maka ajarkan dan sampaikan Al-Qur’an dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.”

Untuk diketahui, Dr. Ahmad Afifi, M.Pd.I., merupakan kader NU yang mengemban berbagai amanah strategis di beberapa lembaga dalam Banom NU. Beliau menjabat sebagai Ketua LTM MWC NU Kecamatan Pulung, anggota Dewan Pakar ISNU PC Ponorogo, Asrendiklat Satkorwil Banser, serta Master Trainer Nasional Ummi Foundation (UF) Surabaya. Penghargaan ini menjadi bukti kontribusi besar beliau dalam pengembangan pendidikan Al-Qur’an di Indonesia.

Dengan terselenggaranya penganugerahan sanad Al-Qur’an ini, diharapkan dapat berkontribusi dalam memberantas buta baca Al-Qur’an, khususnya di Indonesia dan umumnya di seluruh dunia. Selain itu, kegiatan ini diharapkan semakin memperkuat tradisi sanad dalam Islam, menjaga kemurnian bacaan Al-Qur’an, serta mencetak generasi penerus yang akan terus melestarikan dan menyebarkan ilmu Al-Qur’an dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan.

Kontributor: Ahmad Afifi/ MWC NU Pulung

Editor: Sahabat Media LTN

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1446 H