NU Online Ponorogo – Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (PAC GP) Ansor Ponorogo resmi membuka Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di PP Nurul Hikam Keniten Ponorogo pada tanggal 27-31 Desember 2024 . Mengusung tema “Membentuk Militansi Kader dalam Rangka Meneguhkan NKRI Harga Mati,” kegiatan ini bertujuan mencetak kader yang tangguh secara fisik, mental, dan ideologi.
Acara pembukaan dihadiri oleh jajaran pengurus GP Ansor, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat. Dalam sambutannya, Ketua PAC GP Ansor Ponorogo, Muhibbudin, menegaskan pentingnya militansi kader Banser dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.
“Diklatsar ini adalah wujud komitmen kami untuk membentuk kader yang siap menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Tema ini menjadi pengingat bahwa keutuhan NKRI adalah harga mati yang harus dijaga bersama,” ujarnya.
Diklatsar ini diikuti oleh 21 peserta dari berbagai Kelurahan di Kecamatan Ponorogo. Selama pelatihan, mereka akan mendapatkan materi kebangsaan, keorganisasian, kedisiplinan, hingga pelatihan fisik.
Dalam acara pembukaan, KH Nukman Hakim yang akrab di sapa GUS Aam Pengasuh PP Nurul Hikam yang juga hadir secara langsung, menyampaikan pentingnya peran Banser sebagai penjaga nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan. “Banser tidak hanya kuat dalam fisik, tetapi juga harus menjadi teladan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.
Kegiatan ini juga diawali dengan upacara pembukaan yang khidmat, diikuti dengan doa bersama untuk keberhasilan pelatihan dan kelancaran tugas-tugas Banser di masa depan. Yang menarik perhatian pada pembukaan kali ini adalah keikutsertaan seorang lanjut usia yang juga cicit salah satu pejuanga kemerdekaan sekaligus menantu Men Path Sarjono yang merupakan Veteran pejuang kemerdekaan RI , seorang pria berusia 55 tahun, dengan semangat luar biasa bergabung dalam pelatihan ini. Dalam wawancaranya, ia mengungkapkan bahwa motivasinya mengikuti Diklatsar adalah untuk melanjutkan semangat perjuangan orang tuanya sebagai pejuang pra-kemerdekaan RI.
“Saya ingin membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus mengabdi. Semangat orang tua saya yang dulu berjuang demi kemerdekaan, kini saya lanjutkan melalui Banser,” ujarnya penuh semangat.
Diklatsar ini diharapkan tidak hanya mencetak kader yang loyal, tetapi juga menjadi momentum memperkokoh semangat kebangsaan di tengah tantangan global. Dengan militansi yang ditanamkan, kader Banser siap menghadapi berbagai ancaman demi tegaknya NKRI sebagai harga mati.
Reporter: Like_Sholike
Editor : Abraham Anta Permana