
NU Online Ponorogo, 14 Februari 2025— Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PCNU Ponorogo bekerja sama dengan John Fawcett Foundation (JFF) menyelenggarakan program sosial pemberian mata palsu di Graha PCNU Ponorogo. Acara ini dihadiri oleh puluhan penerima manfaat yang kehilangan mata akibat penyakit atau kecelakaan, ataupun bawaan.
Salah satu penerima, Mbah Sutrisno (68), tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. “Cucu saya sudah tidak takut lagi. Sekarang saya bisa keluar rumah tanpa merasa jadi bahan liaran orang,” ujarnya dengan mata berkaca-kala. Selama ini, Mbah Sutrisno menghindari keramaian karena kondisi matanya yang kosong. Kini, dengan mata palsu yang mirip asli, ia merasa hidupnya kembali bermakna.

Program ini menyasar masyarakat kurang mampu yang membutuhkan prostesis mata. Menurut Suparlin, Ketua Lazisnu PCNU Ponorogo, “Ini bagian dari komitmen kami untuk memulihkan harga diri dan kemandirian penerima.” Prosesnya melibatkan okularis profesional untuk memastikan kecocokan ukuran dan warna mata palsu dengan kondisi pasien.
Selain aspek kesehatan, program ini menekankan pemulihan psikologis. “Kehilangan mata seringkali memicu isolasi sosial. Mata palsu membantu mereka reintegrasi dengan lingkungan.” Imbuhnya lagi.

Penerima menjalani konsultasi medis, pencetakan rongga mata, dan penyesuaian prostesis. Diantara protesis yang ada dengan berbagai ukuran dipilih dan dibuat presisi.
Perhari ini 14 februari 2025 tercatat 8 penerima manfaat yang sudah menerima mata palsu.
“Tak ada kata terlambat untuk kembali percaya diri. Mata palsu bukan sekadar alat, tapi pintu menuju kehidupan baru,” — Mbah Sutrisno, Penerima Manfaat.
Kegiatan ini merupakan sinergi dari berbagai lembaga diantaranya PWNU Jawa Timur, Lazisnu Jawa Timur, John Fawcett Foundation (JFF), PCNU Ponorogo beserta Lembaga dan Banom, RS Muslimat, Optik Tasikmalaya, MWCNU se-Ponorogo di bawah koordinasi penuh Tim Lazisnu Ponorogo.
Kontributor: Nanang Diyanto/LKNU Ponorogo