
NU Online Ponorogo – Sekretariat PCNU Ponorogo di bawah kendali Sekretaris Dr. H. Luthfi Hadi Aminudin, M. Ag secara berkala memonitor perkembangan sensus warga NU melalui Kartanu. Monitoring diperlukan karena masih ada MWC NU yang belum mulai melakukan pendataan Kartanu. Di sisi lain, beberapa MWC NU telah melakukan pendataan Kartanu secara massif.
Menurut data Admin Kartanu PCNU, per 13 Agustus 2021 tercatat 3.176 warga NU se-Ponorogo yang telah mendaftarkan diri. Dari data Kartanu yang masuk ini, sebanyak 1.031 lembar telah tercetak dan 2.145 lembar menunggu proses pencetakan.
“Mulai hari ini kami memutuskan untuk melakukan monitoring lapangan ke setiap MWC NU,” kata Pak Luthfi, sapaan akrab Sekretaris PCNU (13/8) siang.
Monitoring lapangan, kata Pak Luthfi, juga diperlukan untuk mengetahui praktik penanganan Kartanu oleh Admin yang dibentuk MWC NU. Termasuk proses sosialisasi kepada warga NU di setiap Ranting atau Desa yang dilakukan Tim Kartanu.
“Merujuk diskusi pada dua kali bimtek kemarin, masih ada Admin Kartanu yang kerepotan menjawab pertanyaan dari warga NU mengenai kegunaan Kartanu,” terangnya.
Lebih jauh dikatakan Pak Lutfi, model pendaftaran Kartanu secara manual dengan pengisian formulir termasuk yang perlu diketahui sejauhmana efektivitasnya di lapangan.
“Dari laporan di group WA Admin Kartanu menyebutkan hampir semua MWC NU memberlakukan formulir Kartanu. Ini perlu dipotret langsung di lapangan, agar dapat dievaluasi,” imbuhnya.
Berdasarkan laporan, baik melalui pemberitaan di NU online Ponorogo maupun beberapa group WA, antusias warga NU di Kecamatan Sawoo untuk mendapatkan Kartanu termasuk paling tinggi.

Pada awal dimulainya pendataan Kartanu pada Juni 2021 Sawoo masih tenggelam. Tapi begitu masuk Agustus 2021, seiring dimulainya kegiatan pengadaan Kartanu oleh Timses (istilah yang dipakai MWC NU Sawoo, Red) perolehan data Kartanu langsung melejit. Bahkan berhasil melampaui Bungkal yang sempat memimpin perolehan data Kartanu.
Timses Sawoo sendiri, sebagaimana pernah diberitakan media ini (4/8) menargetkan perolehan 4.000 Kartanu. Data Sekretariat PCNU per 13 Agustus 2 Agustus 2021 menyebutkan, dari 3 Desa dari 14 Desa di Kecamatan Sawoo tercatat 1.495 warga NU telah terdaftar di aplikasi Kartanu.
Diketahui pula dari pemberitaan media ini, Timses Kartanu melakukan jemput bola dalam pengadaan Kartanu. Saat sosialisasi kepada Ranting NU mereka telah menyerahkan formulir untuk disebarkan kepada warga NU. Lalu Timses mengagendakan pemotretan secara terjadwal di setiap Desa selama bulan Agustus 2021 ini. Saat itu juga pemenuhan administrasi pembayaran dan input data yang ditangani Admin Kartanu dapat dilakukan.
“Lesson learn (praktik baik, Red) dari Sawoo ini, tanpa mengurangi rasa hormat kami perlu dicontoh MWC NU lainnya,” tukas Pak Luthfi.
Tak salah bila Timses Admin Kartanu MWC NU Sawoo dipilih sebagai sasaran monitoring lapangan perdana. Pak Luthfi ditemani dua Admin PCNU, Septa dan Asrofi darang langsung ke Sawoo, Jum’at (13/8) siang.
Kunjungan itu bertepatan dengan agenda penyelesaian input data di rumah ketua Timses Kartanu Edi Suryono, Desa Grogol.
“Senyampang ada tim Cabang, sekalian kami nyicil pemotretan pengurus PAC Muslimat NU dan Fatayat NU,” kata Edi yang juga Sekretaris Dewan Instruktur PC GP Ansor Ponorogo.
Dengan penuh semangat Edi mengatakan, Timses yang dipimpinnya ingin menunjukkan proses pengadaan Kartanu secara utuh.
“Agar tim cabang tahu persis kegiatan kami, mulai pengisian formulir, pembayaran, pemotretan, input data oleh Fotografer dan terakhir input data serta verifikasi oleh Admin Kartanu,” jelasnya.
“Semoga pengalaman kami ini bisa menjadi sharing untuk teman-teman Timses Kecamatan lainnya,” imbuhnya.
Pak Luthfi mengaku puas dengan hasil monitoring hari itu. “Terbukti, model manual masih sangat diperlukan jika ingin pendataan Kartanu dapat berhasil, seperti model jemput bola di Sawoo ini,” katanya.
“Toh, yang model mandiri juga akan ditangani verifikasi sampai cetaknya oleh Admin Kartanu,” pungkasnya.
Reporter: Idam
Editor : Budi