Ponorogo NUonline – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nadlotul Ulama (LPBI NU) Ponorogo semakin giat berupaya untuk mengurangi resiko bencana di wilayah Ponorogo. Skala prioritas kegiatan berupa mengedukasi masyarakat untuk menanam pohon di lingkungannya masing-masing.
“Sampai saat ini kami (LPBI NU, Red) telah menjangkau 31 titik penanaman,” ungkap Hariyanto Direktur Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim LPBI NU Ponorogo.
Program penanaman pohon ini menurut Pak RT ( julukan Hariyanto,red) sebagai upaya berkelanjutan program pengurangan resiko bencana yang ditangani Divisi Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim LPBI NU Ponorogo.
Program ini, lanjut Hariyanto, juga diarahkan untuk mengedukasi kader dan jama’ah NU agar mau menyemai bibit.
“LPBI NU mengkampanyekan kepada masyarakat agar mau menanam bibit pohon untuk penghijauan,” tegasnya.
Goal nya program pengurangan resiko bencana menurutnya memberdayakan masyarakat agar tumbuh rasa peduli terhadap dampak lingkungan yang terjadi di tempat tinggalnya.
Sementara itu, saat dihubungi NU online Ponorogo, ketua LPBI NU Ponorogo Novi Trihartanto menyebut, penanaman pohon di 31 titik sebagai persembahan harlah NU ke 95.
“Penanaman pohon diprioritaskan pada mata air, situs purbakala, situs religi dan tanah rawan longsor serta bantaran sungai,” ujar Novi.
Untuk meneguhkan komitmen kepeduliaan kepada pelestarian lingkungan, Novi juga mengajak semua komponen untuk mengembangkan pola-pola kerjasama. Menurut hematnya, gerakan menanam pohon tidak selesai dilakukan LPBI NU, melainkan diperlukan kemitraan.
“Masih banyak elemen masyarakat untuk disinergikan, sehingga maksud dan tujuan penanaman pohon bisa mencapai manfaat pada anak cucu,” pungkas Novi. (Idam)
Reporter : Idam
Editor : Budi
