Malam Pungkasan Tim Safari Ramadhan MWCNU Jambon: Semangat Jamaah di Tengah Hujan dan Dingin

Tausiyah oleh Ketua MWCNU Jambon, KH. Ja’far Shiddiq setelah tarawih

NU Online Ponorogo – Jambon, (8/2/2025) Safari Ramadhan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Jambon resmi ditutup pada malam pungkasan, Sabtu (8/2/2025) malam, meskipun cuaca hujan dan dingin melanda. Semangat jamaah tetap tinggi dalam menghadiri sholat Isya’ dan tarawih berjamaah di berbagai masjid yang menjadi lokasi kegiatan.

Malam penutupan Safari Ramadhan ini dilaksanakan di tiga ranting NU, yaitu Desa Jambon, Desa Blembem, dan Desa Pulosari. Tim MWCNU yang bertugas pada malam tersebut terdiri dari Tim 1, Tim 3, dan Tim 5.

foto bersama setelah kegiatan safari ramadhan

Setiap tim memiliki lokasi dan komando masing-masing diantaranya Desa Blembem dikoordinasikan oleh Rais Syuriah MWCNU Jambon, Bapak Kyai Mansur, M.Pd. kemudian desa Jambon dipimpin oleh Ketua Tanfidziyah MWCNU Jambon, Bapak KH. Ja’far Shidiq. Terakhir desa Pulosari dikoordinasikan oleh Katib MWCNU Jambon, K. Imam Bahruddin, M.Pd.

Safari Ramadhan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian MWCNU Jambon terhadap umat. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kebersamaan dan membangun sinergi dalam mewujudkan Kecamatan Jambon yang maju dan religius.

Kegiatan ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Antusiasme terlihat ketika pengurus ranting dan jamaah di Masjid Jami’ Baiturrohman tetap setia menunggu meskipun salah satu tim MWCNU Jambon mengalami keterlambatan karena kendala teknis. Hal ini menunjukkan betapa besarnya harapan dan dukungan masyarakat terhadap kegiatan Safari Ramadhan ini.

Ketua Ranting NU Jambon, Kyai Jaelani, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada tim Safari Ramadhan MWCNU Jambon. “Di tengah padatnya jadwal Ramadhan, para pengurus MWCNU masih menyempatkan waktunya untuk hadir dan bersilaturahmi di Masjid Baiturrohman ini. Kami sangat mengapresiasi kehadiran mereka,” ujarnya.

Diharapkan, kegiatan Safari Ramadhan ini dapat terus mendorong terbukanya komunikasi antara pemerintah dan organisasi keagamaan, khususnya Nahdlatul Ulama. Sinergi antara ulama, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan religius di Kecamatan Jambon.

Dengan berakhirnya Safari Ramadhan 1446 H ini, semangat kebersamaan dan nilai-nilai keislaman yang telah dibangun diharapkan terus berlanjut di masa mendatang.