NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Rambah Desa, Jammsantri Perkuat Gerakan Kultural NU

NU online Ponorogo – Gerakan kultural dalam pembinaan spiritual umat Islam terus dilakukan oleh para penggerak Nahdlatul Ulama (NU) di Ponorogo. Salah satunya, Majelis Ta’lim Jama’ah Manakib, Maulid, Ratib dan Ta’lim Santri (Jammsantri) “Darun Ni’mah”. Kegiatan yang dimulai sejak tahun 2015 ini, dipelopori langsung Nyai Siti Roudlotun Nikmah, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Hudatul Muna 2 Putri. Sekaligus sebagai Sekretariat pusat Jammsantri Ponorogo.

Tim Hadrah Jammsantri Siman tengah mengiringi pembacaan salawat maulidur Rasul
Tim Hadrah Jammsantri Siman tengah mengiringi pembacaan salawat maulidur Rasul

Menilik namanya, hampir semua kegiatan keagamaan yang biasa digelar warga NU diwadahi Jammsantri. Dituturkan Nyai Nikmah, panggilan akrabnya, materi Jammsantri di setiap lokasi mengikuti peristiwa tertentu dan kemampuan penggiatnya. Namun di setiap kegiatan ditradisikan pembacaan surah al-Waqi’ah dan taklim, berupa tausiyah atau ceramah agama.

“Yang dibaca saat kegiatan Jammsantri diserahkan kepada penanggungjawabnya. Bisa baca ratibul hadad, Manakib atau Maulid. Namun yang dibuat ajeg baca al-Waqi’ah dan Ta’limnya, intinya maos Al Qur’an angen-angen sak maknane,” terang Nyai Nikmah kepada NU online Ponorogo.

Meski terbatas pada kalangan perempuan, tapi pengelola Jammsantri tidak membatasi kriteria keanggotaannya. Para pengelola Jammsantri berhasil menarik perempuan dari muda dan tua serta mahasiswa. Saat ini kegiatan Jammsantri telah menyebar di banyak kecamatan, bahkan sampai desa.

“Anggota kami (Jammsantri, Red) datang dari berbagai kalangan, di antaranya guru, petani, pedagang, istri polisi dan tentara,” ujar Nyai Nikmah yang pernah menjadi ketua PC Fatayat NU dua periode ini.

Kegiatan Jammsantri yang digelar Muslimat NU dan Fatayat NU Selur Ngrayun (15-11)
Kegiatan Jammsantri yang digelar Muslimat NU dan Fatayat NU Selur Ngrayun (15-11)

Minggu kedua bulan November 2020 ini para pengelola Jammsantri disibukkan dengan dimulainya kegiatan Jammsantri di berbagai tempat. Seperti halnya kegiatan keagamaan di tempat lain, kegiatan Jammsantri sempat terhenti sejak pandemi covid-19 awal tahun ini.

“Para pengurus (Jammsantri, Red) memutuskan untuk kembali menggelar Jammsantri awal Nopember ini,” ucap Nyai Nikmah.

Laporan yang diterima NU online Ponorogo dari Sekretariat Jammsantri, kegiatan ini di masa new normal mulai digelar di desa Carat (11/11), dilanjutkan di Babadan (12/11), Siman (13/11), Pulung (14/11), Selur (15/11) dan Sukorejo (16/11). Ke-4 kegiatan ini digawangi oleh pengurus Jammsantri di masing-masing perwakilannya.

Seperti diketahui, tradisi kultural Nahdliyah diramu dengan cara anjangsana berdasarkan penunjukan atau permintaan dari anggota. Tuan rumah menyediakan tempat dan konsumsi, sedangkan anggota ikut menyumbang dana melalui arisan atau iuran.

Berbeda lagi di Selur-Ngrayun, Jammsantri dikelola pengurus Pimpinan Ranting Muslimat NU dan Fatayat NU setempat, Ustadzah Imroah Sholihah.
Dia seorang penghafal al-Qur’an yang saat ini dipercaya menjadi Sekretaris PAC Fatayat NU Ngrayun. Ustadzah Imroah didampingi Nyai Siti Islamiyatun ketua Pimpinan Ranting Muslimat NU Selur sekaligus ketua Seksi dakwah PAC Muslimat NU Ngrayun.

“Kegiatan berlangsung sejak 3 tahun yang lalu. Di sini (Selur, Red) Jammsantri dilaksanakan setiap Ahad Kliwon secara bergilir di masing-masing masjid yang ada di desa Selur,” ungkap Imroah kepada NU online Ponorogo.

Kegiatan Jammsantri di rumah salah satu pengurus kecamatan Pulung
Kegiatan Jammsantri di rumah salah satu pengurus kecamatan Pulung

Selama ini, lanjut Imroah, peserta yang aktif menghadiri Jammsantri 200 sampai 300 orang. Melihat perkembangan ini, Islamiyatun ingin menggelar Jammsantri di semua Ranting Muslimat NU di Kecamatan Ngrayun. Untuk pengelolaan Jammsantri, telah diserahkan penuh kepada pengurus Muslimat NU di Ngrayun.

“Ini (pengelolaan Jammsantri, Red) sudah dipercayakan oleh Bu Nyai Nikmah kepada kami (pengurus Muslimat di Ngrayun, Red), karena tanpa beliau kegiatan sudah berjalan. Tapi semuanya tetap di bawah arahan Bu Nyai Nikmah. Jika ada ijazah kubra semuanya mengikuti di Pondok Jenes (Pondok Pesantren Hudatul Muna 2 Jenes, Red),” pungkas Islamiyatun.(dam)

Reporter: idam
Editor : budi

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *