NU online Ponorogo* -Pemerintah Indonesia atas inisiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan Hari Kesiapsiagaan yang jatuh pada tanggal 26 April.
Meski demikian, bukan berarti kepedulian bencana hanya dilakukan setiap tanggal 26 April saja. Dikutip dari laman resminya (5/11), BNPB menegaskan bahwa tujuan hari kesiapsiagaan adalah untuk mengajak semua pihak meluangkan waktu satu hari untuk melakukan latihan kesiapsiagaan secara serentak. Kepedulian bencana dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan berbagai bentuk kegiatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi suatu daerah.
“Dengan kesiapsiagaan bencana, diharapkan bisa membudayakan latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana,” ungkap Bernardus W. Wijaya Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BNPB, dilansir dari laman BNPB (5/11).
Kesiapsiagaan bencana terus ditunjukkan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Ponorogo. Dengan menggandeng berbagai unsur LPBINU Ponorogo menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana dan Penghijauan, Kamis (5/11) di Desa Tugurejo Slahung Ponorogo
Selain relawan LPBINU Ponorogo, kegiatan ini juga diikuti relawan Tagana Desa Tugurejo, didukung pula GP Ansor, Banser, CBP KPP (IPNU) Slahung. Hadir sebagai undangan, Camat Slahung, Kapolsek, Danramil, Dinas LH, BPBD Ponorogo. Menariknya, sejumlah jurnalis media massa juga nampak terlibat di kegiatan spektakuler ini.
“LPBI NU Ponorogo terus bergerak untuk melakukan aksi nyata, dengan semangat ruhul jihad yang dicontohkan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari, para relawan bersemangat ikut apel kesiapsiagaan bencana ini,” terang Novi Trihartanto ketua LPBI NU Ponorogo kepada NU online Ponorogo.
Gelaran apel kesiapsiagaan bencana ini juga dirangkai dengan penanaman 100 pohon trembesi dan bunga.
Apel dilaksanakan di lapangan Desa Tugurejo Slahung Ponorogo dengan Komandan Upacara Wahid dari LPBI NU Ponorogo. Bertindak sebagai Inspektur upacara Kepala Desa Tugurejo Bagong.
Semua unsur relawan pada pukul 08.00 sudah menyiapkan barisan masing-masing dipimpin komandan peleton dari semua unsur.
Kepala Desa Tugurejo saat memberikan sambutan selaku inspektur upacara menyampaikan terimakasih kepada semua relawan yang sudah bersedia hadir di Desa Tugurejo.
“Kehadiran saudara-saudara bersama-sama untuk memberikan semangat kepada masyarakat bahwa kita harus siap dalam menghadapi bencana. Kesiapsiagaan bencana juga sudah ditanamkan di Desa Tugurejo dengan segenap elemen masyarakat,” ucap Bagong.
Tugurejo sendiri dipilih sebagai sasaran kegiatan penghijauan karena desa ini termasuk rentan bencana. Miftahul Asror Sekretaris LPBI PCNU Ponorogo saat menyampaikan sambutan mewakili juga LPBINU juga menyinggung hal ini pria yang saat ini juga menjabat ketua PAC GP Ansor Ponorogo ini mengajak masyarakat yang tinggal di wilayah rentan bencana untuk selalu siap siaga, terutama memasuki musim hujan.
“Masyarakat di daerah rawan bencana atau daerah merah yang berpotensi longsor, banjir dan kekeringan hendaknya selalu waspada,” ungkap Asror.
Setelah apel dilakukan penyerahan bibit pohon trembesi dari LPBINU Ponorogo kepada Kepala Desa Tugurejo. Selanjutnya bibit pohon trembesi yang disemaikan para relawan LPBI NU ditanam di lahan-lahan kritis sekitar desa Tugurejo. ( dam )
Reporter: Idam
Editor : budi