NU Online Ponorogo – Warga NU di seluruh Indonesia mendapat kepastian datangnya tahun baru 1443 Hijriah setelah Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengikhbarkan bahwa 1 Muharram 1443 H jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Keputusan itu dituangkan dalam Pengumuman, nomor: 024/LF-PBNU/VIII/2021. Keputusan diambil berdasarkan istikmal, mengingat para perukyah dari seluruh Indonesia melaporkan tidak dapat melihat hilal. “Seluruh lokasi tidak melihat hilal,” begitu bunyi dalam poin 1 keputusan LFNU PBNU.
Melalui pengumuman itu LF PBNU juga menyampaikan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam penyelenggaraan rukyatul hilal ini.
“Jajaran Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Indonesia untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Muharram 1443 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama, khususnya jajaran pengurus di wilayah / cabangnya masing–masing,” seru LF PBNU pada butir 3 pengumumannya.
Sebagai informasi, sebagaimana dilansir dari situs resmi PBNU (www.nu.or.id), data hisab LF PBNU menunjukkan keadaan hilal masih berada di bawah ufuk, tepatnya minus 1 derajat 57 menit 59 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.
Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Ahad (8/8) pukul 20:47:50 WIB.
Berdasarkan hisab yang sama, maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke Provinsi Papua dengan tinggi minus 3 derajat 48 menit, sedangkan parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, yakni tinggi minus 0 derajat 24 menit. Artinya, tinggi hilal di seluruh Indonesia masih negatif.Dengan demikian, saat matahari terbenam, hilal sudah di bawah ufuk.
Sementara itu, sebagaimana telah menjadi tradisi setiap malam tahun baru Islam, masjid-masjid berbasis NU menyelenggarakan amalan doa akhir dan awal tahun. Amaliah ini didahului salat-salat sunah.
Masjid NU Cabang Ponorogo, misalnya, amaliah tutup tahun digelar setelah salat magrib. Saat dihubungi NU online Ponorogo, Wakil Ketua Takmir Bidang Ibadah dan Sosial Gus Muqorrobin menyebutkan doa akhir dan tahun didahuli salat hajat 2 rokaat.
“Dilanjut baca doa akhir tahun dan awal tahun,” ungkapnya.
Setelah doa akhir dan awal tahun dibacakan, terang Gus, lalu membaca doa berikut ini:
أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق ×٣
بسم الله الذى لايضر مع اسمه شيئ فى الأرض ولا فى السماء وهو السميع العليم × ٧
Takmir masjid Batotokatong, Setono (Jenangan) juga menyelenggarakan amaliah seoerti di masjid NU.
“Biasa, baca do’a awal tahun, dan akhir tahun ba’da maghrib,” ungkap Mulyono salah satu Pengurus Takmir (9/8).
CNU Ponorogo hari ini (9/8) menyebarluaskan flyer ucapan selamat tahun baru hijriah ke berbagai group WA. Selain itu, Sekretariat juga membuat twibon ucapan yang sama melalui link : https://twb.nz/1muharam1443hpcnuponorogo.
Reporter/Editor: Idam