NU Online Ponorogo-
Meski sempat vakum untuk beberapa waktu, Lailatul Ijtima’ (LI) Ngaji Kitab Hadratus Syaikh KH.Hasyim Asy’ari ( HA) mulai digelar lagi. Bersama Kyai Fauzi, Khatib Syuriah PCNU Ponorogo, Jum’at Wage (19/11) di aula PCNU Ponorogo mengawali pembacaan kitab maha karya pendiri NU itu
Ngaji rutin selapanan setiap Jum’at Wage ,(malem Sabtu Kliwon) menjadi agenda penting khususnya bagi pengurus NU. Pasalnya banyak khasanah keilmuwan yang wajib diketahui dan diamalkan oleh Jam’iyyah NU.
Giliran malam itu, Kyai Fauzi membacakan halaman 19 dari kitab kuning karya pendiri NU itu. “Klo tidak salah, hari ini sudah sampai fasal “Hilangnya Ilmu” ( tatkala para ulama meninggal dunia),” kata Kyai Fauzi, mengawali bacaan pada kitab tersebut.
Diriwayatkan dalam kitab tersebut, bahwa konon pada akhir pidato Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan pesan penting.
“Peringatan dari Nabi Muhammad SAW, agar kita mempelajari ilmu selagi masih banyak ulama. Karena dikhawatirkan banyak ulama yang meninggal dunia sementara ilmu yang belum diajarkan masih banyak. Maka hal ini tegas Kyai Fauzi maka akan terjadi keterputusan.
“Jangan sampai putus sanad keilmuwan gara-gara ilmu para ulama belum sempat diajarkan, sementara para ulama kita sudah pada meninggal dunia,” tandasnya.
Dilanjutkan kisah dari kitab tersebut, bahwa ada sahabat bertanya pada Nabi Muhammad SAW, ” Bagaimana bisa , sudah ada mushaf yang bisa dibaca, tapi kok ilmu itu akan hilang seiring meninggalnya para ulama?”
Dijawab oleh Nabi dengan nada tinggi. Ketahuilah…banyak orang Yahudi, Nasrani yang juga mempelajari kitab namun salah menjabarkan.
” Inilah yang dinamakan hilangnya atau diangkatnya ilmu tatkala terputusnya kader ulama. Seperti contohnya seorang Kyai Pondok meninggal sementara anak-anaknya tidak siap menggantikan keilmuwannya,” jelasnya.
Umat ini akan selamanya baik selama masih ada ilmunya ulama yang senantiasa diajarkan. Sebaliknya jika ilmu itu diajarkan oleh orang yang tidak punya sanad, maka bakal hancur umat, dan akan merusak agama.
Acara Ngaji Kitab Hadratus Syekh KH.Hasyim Asy’ari itu juga ditayangkan langsung melalui channel youtobe live streaming yang dilaksanakan LTN NU. Dihadiri jajaran Syuriah, pengurus harian, ketua Lembaga dan juga Banom NU.
Ketua Tanfidziah PCNU Ponorogo, Drs.H.Fatchul Azis, MA dalam sambutannya menekankan pentingnya ngaji kitab karya besar pendiri NU karena syarat keilmuwan.
“Alhamdulillah malam ini kita sudah bisa memulai lagi Ngaji Kitab Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari karena banyak menambah wawasan keilmuan kita,” ujarnya.
Seperti diketahui, malam itu Rois Syuriah KH.Solihan Al Hafidz tidak bisa hadir karena masih menghadiri acara di Bogor, sedangkan sekretaris PCNU Dr. Luthfi Hadi Aminudin juga tidak hadir karena bersamaan agenda lain.
Reporter/Editor: Budi