
NU Online Ponorogo – Litbang Kompas baru saja merilis hasil jajak pendapat yang menggambarkan persepsi publik terhadap peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam kehidupan sosial, kebudayaan, dan politik di Indonesia. Dilansir dari www.kompas.id, hasil survei yang dilakukan pada 6–9 Januari 2025 ini menunjukkan bahwa NU masih dianggap sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia (27,6%) dengan identitas yang erat kaitannya dengan sosok kyai dan gus (14,3%).
Selain itu, publik juga mengapresiasi NU sebagai organisasi yang menjunjung tinggi toleransi (7,3%) dan memiliki banyak kegiatan positif (7,0%). Peran NU dalam menjaga kerukunan umat beragama (87,5%) serta memperkuat nilai-nilai Pancasila dan persatuan nasional (80%) juga mendapat pengakuan luas.
Meski demikian, survei ini juga mencatat bahwa kontribusi NU di sektor ekonomi dan kesehatan masih dinilai kurang maksimal, dengan 35,2% responden menilai peran NU di bidang ekonomi masih kecil, sementara 43,2% menyatakan hal serupa untuk bidang kesehatan.
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo, Dr. Idam Mustofa, membenarkan bahwa NU memiliki pengaruh besar dalam menjaga harmoni sosial dan kebangsaan. Menurutnya, hasil jajak pendapat ini mencerminkan kepercayaan publik terhadap NU sebagai organisasi Islam yang moderat dan inklusif, sekaligus menunjukkan bahwa NU tetap relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dr. Idam juga membenarkan, perlunya peningkatan peran NU di sektor ekonomi dan kesehatan dalam memasuki abad kedua perjalanannya. “Kami menyadari bahwa di bidang ekonomi dan kesehatan, NU masih harus banyak berbenah. Ini menjadi tantangan sekaligus komitmen kami untuk mengejar ketertinggalan tersebut,” ujarnya.
Dr. Idam menegaskan bahwa NU harus semakin aktif dalam memberdayakan umat secara ekonomi agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di kalangan akar rumput. Ia juga menilai bahwa akses dan layanan kesehatan perlu diperluas agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
“NU harus hadir dengan solusi nyata bagi umat, baik dalam penguatan ekonomi berbasis keumatan maupun dalam pelayanan kesehatan yang lebih merata,” tambahnya.
Dengan semangat tersebut, NU diharapkan tidak hanya terus berkontribusi dalam memperkokoh nilai-nilai kebangsaan, tetapi juga semakin mampu menjawab kebutuhan umat dalam aspek ekonomi dan kesehatan.
“Ke depan, NU harus lebih progresif dalam mengembangkan program-program yang benar-benar berdampak langsung bagi masyarakat. Ini tantangan yang harus kita jawab bersama,” pungkasnya.
Kontributor: Sahabat Media LTN