
NU Online Ponorogo – Komisi Bidang Khusus Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) 1, PCNU Ponorogo membahas laporan sejumlah badan khusus dan unit usaha yang dikelolanya. Rapat yang dipimipin Bendahara PCNU H. Thohir Fauzi, S.E menghasilkan berbagai keputusan strategis untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan dan sinergi antar lembaga.
Radio Aswaja FM melaporkan rencana peningkatan kualitas siaran dan pengembangan jaringan iklan. Langkah ini diambil untuk memperkuat perannya sebagai media dakwah sekaligus menopang kemandirian ekonomi.
Badan Penyelenggara dan Pengelola Kesehatan Nahdlatul Ulama (BPPKNU), yang mengelola RSU Muslimat, berencana menambah dokter spesialis. Mereka juga menggandeng RSUD dr. Soediono Madiun untuk kerja sama strategis demi pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Sebagai pengelola Bintang Swalayan, PT. Karya Bintang Swalayan (KBS) akan menjalankan mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) secara rutin. Hal ini untuk memastikan transparansi dalam pertanggungjawaban dan perencanaan. PCNU telah menunjuk Dewan Pengampu Saham sebagai perwakilan resmi untuk mengawasi kebijakan perusahaan.
Uskinu, biro umrah yang ditunjuk KBIHU An Nahdliyah, memiliki mekanisme pengelolaan berbeda dari lembaga dan banom (badan otonom) NU lainnya, sesuai dengan regulasi penyelenggaraan haji dan umrah. Hal ini untuk menjaga akuntabilitas dalam melayani jamaah.
Bagian Aset NU melaporkan perubahan kebijakan terkait penggunaan fasilitas ruangan di Graha PCNU. Berdasarkan arahan Rais PCNU, kebijakan biaya pengganti listrik yang sebelumnya diterapkan kini ditiadakan.
Sementara itu, Lazisnu yang meskipun sebuah lembaga NU, masuk dalam komisi khusus karena berkaitan langsung dengan fundrising. Ditegaskan dalam rapat komisi, semua pengajuan dana ke Lazisnu harus melalui rekomendasi PCNU.
Khusus keberadaan HPN (Himpunan Pengusaha Nahdliyin), sebagai lembaga nonstruktural yang ditetapkan PBNU, mengalami perubahan. Para pengurus HPN sebelum Muskercab memutuskan untuk melebur ke sub-bidang dalam Lembaga Perekonomian PCNU guna memaksimalkan kontribusi mereka.
Menanggapi hasil sidang komisi khusus, Ketua PCNU, Dr. Idam Mustofa, menegaskan pentingnya evaluasi berkelanjutan terhadap unit usaha di bawah PCNU. “Semua pengelola usaha ekonomi yang telah dibentuk PCNU harus melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin agar akuntabilitas terjaga dan kinerja terus meningkat,” ujar Dr. Idam.
Hasil laporan badan khusus ini selanjutnya akan dibahas bersama tim penyelaras yang telah ditunjuk PCNU dalam pembahasan berikutnya.
Kontributor: Sahabat Media LTN