NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

LTN NU Ponorogo dan SHAR-e Movement Community Gelar Pesantren Media Digital: Cetak Kader NU Sadar Literasi dan Etika Digital

foto bersama peserta sebelum pelatihan dimulai

NU Online Ponorogo — Dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2025, Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Ponorogo bekerja sama dengan SHAR-e Movement Community menyelenggarakan kegiatan Pesantren Media Digital NU pada Sabtu (25/10/2025). Kegiatan ini bertujuan membekali kader-kader NU dengan kemampuan jurnalistik dan literasi digital yang beretika.

Bertempat di Aula PC Muslimat, acara yang digelar sebagai bagian dari program resmi PCNU Ponorogo ini diikuti oleh 23 peserta perwakilan MWC NU se-Kabupaten Ponorogo. Melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya belajar teknik penulisan berita dan opini, tetapi juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang etika digital, tanggung jawab bermedia, serta pentingnya narasi positif di ruang publik.

Ketua LTN NU Ponorogo, Azmi Mustaqim, M.A. mendorong optimalisasi publikasi kegiatan di akar rumput NU Ponorogo

Ketua LTN NU Ponorogo, Azmi Mustaqim, M.A., menyampaikan bahwa pelatihan ini lahir dari kegelisahan terhadap kurang optimalnya publikasi kegiatan NU dan potensi kader yang belum tersalurkan dengan baik.

“Di NU itu banyak orang pintar dan punya kemampuan menulis, tapi belum tersalurkan. Banyak kegiatan luar biasa yang tidak terpublikasikan karena kita hanya membagikan foto tanpa narasi. Padahal media digital bisa menjadi sarana dakwah dan penguatan wacana ke-NU-an,” ungkapnya.

Sangat inspiratif, gagasan-gagasan Dr. Iswahyudi tentang Visi-Misi NU di ruang digital

Sementara itu, dalam sesi pembukaan, hadir Wakil Ketua PCNU Ponorogo, Dr. Iswahyudi, yang memberikan orasi inspiratif tentang perubahan zaman dan pentingnya membangun kesadaran bermedia. Ia menyinggung bagaimana tradisi wacana di masa lalu kini bergeser ke ruang digital.

“Dulu orang Yunani mewacanakan gagasan melalui retorika, pergi ke gua dan belajar menarasikan pikiran. Kini dunia telah berubah, ruang wacana berpindah dari podium ke layer, dari gua ke gawai,” ujarnya.

Dr. Iswahyudi menekankan bahwa di era digital, kader NU harus memiliki akal sehat, etika, dan kesadaran dalam bersuara di ruang publik digital.

“Di dunia maya sekalipun, kita tetap perlu menjaga akhlak, sopan santun, dan bijak dalam berpendapat. Di situlah karakter santri diuji,” tegasnya.

founder SHAR-e menyoroti ancaman hilangnya kemanusiaan di ruang digital

Sementara itu, Founder SHAR-e Movement Community, Sholeh Hasan Wahid, M.H.I, menyampaikan bahwa salah satu ancaman yang hari ini hadir di dunia digital adalah ketidakhadiran kemanusiaan dan etika. Oleh sebab itu, SHAR-e hadir untuk menciptakan ekosistem digital yang baik yang tetap menjunjung tinggi kemanusiaan.

“hari ini orang-orang berkumpul dengan kawan-kawannya tetapi tidak berinteraksi, masing-masing dari mereka sibuk dengan gawainya sendiri-sendiri. Di situ penghargaan terhadap manusia sedang terancam

Kegiatan Pesantren Media Digital NU ini menjadi upaya nyata LTN NU Ponorogo dalam membangun ekosistem literasi digital yang berakar pada nilai Aswaja (Ahlussunnah wal Jama’ah). Harapannya, para peserta dapat menjadi kontributor aktif dalam pemberitaan kegiatan NU di tingkat MWC serta menjadi duta etika digital di lingkungannya masing-masing.

Dengan kegiatan ini, LTN NU Ponorogo menegaskan komitmennya untuk mencetak kader NU yang tidak hanya cakap menulis dan memahami teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran spiritual dan etika dalam bermedia.

Kontributor: Sahabat Media LTN

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *