
NU Online Ponorogo – Ponorogo, (13/2/2025) Sebanyak 50 pasien pasca operasi katarak yang menjalani prosedur Small Incision Cataract Surgery (SICS) di RSU Muslimat Ponorogo, tampak sumringah meski sempat mengeluhkan nyeri pascaoperasi. Kontrol pertama mereka dilaksanakan di Graha PCNU Ponorogo, dengan pendampingan tim John Fawcett Foundation (JFF).
“Semalam terasa nyeri luar biasa,” kata Sadeli (62), warga Karangrejo, sambil tersenyum lega. Dewa, perawat senior tim JFF, dengan sigap membuka penutup mata pasien sambil mengingatkan, “Jangan sampai menunduk atau memberikan tekanan pada mata, ya, Pak.”

Sadeli kemudian membungkuk, seolah-olah ingin sujud syukur. “Alhamdulillah, Alhamdulillah,” katanya. Dewa segera mencegahnya, “Wooow, jangan bapak jangan bapak jangan nunduk.”
Dewa menjelaskan bahwa pasien pasca operasi katarak harus menjalani perawatan yang tepat untuk memastikan pemulihan yang optimal. “Pasien harus menggunakan obat tetes mata sesuai resep, memakai pelindung mata, dan beristirahat cukup,” katanya.
Selain itu, pasien juga harus menghindari aktivitas yang dapat memforsir mata, seperti mengemudi atau berenang. “Pasien juga harus menghindari mengucek atau menekan mata, karena dapat menyebabkan infeksi atau pergeseran lensa,” tambah Dewa.

Berikut adalah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh pasien pasca operasi katarak:
1. Mengucek atau menekan mata: Tindakan ini dapat menyebabkan infeksi atau pergeseran lensa.
2. Mengemudi: Penglihatan yang masih adaptif membuat mengemudi berbahaya. Pasien harus menunggu izin dokter.
3. Berenang: Pasien harus menghindari berenang atau mandi tanpa pelindung mata selama minimal 2 minggu untuk mencegah kontaminasi air.
4. Menggunakan riasan mata: Eyeshadow, maskara, atau eyeliner berpotensi menyumbat pori-pori dan menyebabkan infeksi. Dianjurkan menunda selama 4 minggu.
5. Terpapar debu dan cahaya silau: Pasien harus menggunakan kacamata pelindung saat berada di lingkungan berdebu atau di bawah sinar matahari langsung.
6. Mengangkat beban: Pasien harus menghindari mengangkat beban atau melakukan aktivitas yang dapat memforsir mata.
7. Membungkuk atau menunduk: Pasien harus menghindari membungkuk atau menunduk untuk mencegah tekanan pada mata. Kalau sholat jangan ruku’ dan sujud dulu.
Sadeli dan pasien lainnya berharap penglihatan mereka semakin membaik. “Sekarang sudah bisa lihat jelas, tapi harus tetap hati-hati,” ujarnya sambil tersenyum.

Tim JFF akan terus memantau kondisi pasien pasca operasi katarak dan memberikan perawatan yang tepat untuk memastikan pemulihan yang optimal. Setelah tim JFF selesai dan kembali, follow up akan diserahkan ke poli mata RSU Muslimat Ponorogo. Masyarakat atau keluarga pasien tidak perlu khawatir untuk tindak lanjutnya, karena pihak RSU Muslimat Ponorogo akan terus memantau dan memberikan perawatan yang tepat untuk memastikan pemulihan yang optimal.
Kontributor: Nanang Diyanto/LKNU Ponorogo
Editor: Sahabat Media LTN