NU Online Ponorogo – Melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Ponorogo memicu aksi simpati dari sejumlah kalangan. Beragam aksi sosial dilakukan atas nama kemanusiaan. Seperti yang dilakukan PC GP Ansor Ponorogo yang melaunching gerakan Ansor Peduli Isoman, Rabu (14/7).
“Hasil rakor yang kita lakukan dengan PAC-PAC kemarin malam (Selasa, 13/7), semua sepakat untuk melakukan aksi Ansor Peduli Isoman. Sasarannya memang khusus warga yang terpapar Covid-19 tapi tidak tertampung di rumah sakit dan harus menjalani isolasi mandiri di rumah,” kata Syamsul Ma’arif, Ketua PC GP Ansor Ponorogo.
Samsul menjelaskan, PAC yang ikut hadir dalam rakor menyampaikan beberapa laporan terkini terkait perkembangan penyebaran Covid-19 di wilayah masing-masing. Dari hasil pemetaan masalah itu, akhirnya mengerucut untuk melakukan gerakan dengan fokus sasaran pelaku isoman. “Kita akan galang donasi untuk membantu kebutuhan logistik mereka yang sedang menjalani isoman. Nanti akan kita drop langsung ke rumahnya,” terangnya.
Lebih jauh dikatakan Syamsul, pemetaan lapangan harus dilakukan terlebih dulu sebelum memulai aksi. Mulai dari pendataan warga yang sedang menjalani isoman, sampai menggerakkan semua potensi yang terdapat di sekitar warga yang sedang melakukan isoman. Mendorong kepada tokoh masyarakat, kyai kampung dan pemuda untuk ikut berempati kepada mereka. Pendekatannya pun tentu akan berbeda antara yang di kota dan di desa.
Salah satu kader Ansor yang tinggal di Desa Lembah, Kecamatan Babadan, Syafii Asror, membenarkan perlunya melakukan pemetaan. Di desanya, katanya, mereka yang positif terpapar Covid-19 enggan untuk melaporkan. “Ada yang karena takut dikucilkan, ada juga karena takut jadi beban. Mereka yang isoman, banyak yang tidak cerita ke tetangga, tapi malah ke saudaranya yang tidak tinggal di situ. Jadi kiriman bahan makanan justru dari luar. Kalau dibantu warga sekitar, banyak yang sungkan. Takut jadi beban,” jelasnya.
Tapi apapun kesulitannya, kata Syamsul, Ansor tetap harus mengambil peran. Sebab NU merupakan bagian penting dalam terbentuknya negara Indonesia. Di tengah situasi genting seperti sekarang, NU harus ikut hadir. “GP Ansor sebagai anak mbarepnya NU harus selalu berada di garda terdepan untuk membantu NU maupun negara Indonesia ketika sedang menghadapi masalah” tegasnya.
Syamsul menambahkan, kegiatan Ansor Peduli Isoman ini diawali dengan penggalangan dana dan pendataan. Berikutnya akan dibagikan sembako sekaligus obat-obatan yang diperlukan bagi pelaku isoman. Gerakan ini membutuhkan resources yang banyak. Baik secara finansial maupun SDM. Tentu, PC GP Ansor akan mengerahkan PAC dan PR untuk pelaksanaan di lapangan.
Terkait penggalangan bahan makanan, pengusaha kuliner Joko Dwi Wahyono mengaku siap mensupport. Dia bahkan berjanji akan mengajak rekan-rekannya sesama pemilik bisnis kuliner untuk mendukung gerakan ini.
“Saya siapkan minimal sepuluh bungkus setiap hari. Nanti saya tak ngajak yang lainnya (pemilik bisnis kuliner, Red). Mereka selama ini juga sering dimintai donasi seperti ini. Tapi bentuknya bagi-bagi makanan untuk masyarakat umum. Kalau ini kan jelas sasarannya, mereka yang isoman,” tegas Joko, pemilik usaha Sego Bakar Jhon Kombi.
Menanggapi ini, Syamsul mengaku berterima kasih. Dia juga berharap warga lainnya yang memiliki kelonggaran rejeki untuk ikut ambil bagian dalam aksi kepedulian sosial ini. Salah satunya dengan memberikan donasi dalam bentuk apapun. Bisa berupa bahan pokok, makanan, atau dalam bentuk uang. PC GP Ansor juga sudah membuka open donasi melalui rekening di Bank Jatim.
Reporter : Adib
Editor : Lege