NU Online Ponorogo – Pergerakan jumlah warga NU Ponorogo yang telah mendaftar Kartanu hingga Rabu (14/7) mencapai 911 orang. Dari jumlah tersebut Kartanu yang telah tercetak sebanyak 561 buah dan yang masih dalam proses verifikasi sebanyak 350 buah. Menurut data Sekretariat PCNU, angka ini meningkat dari data peserta Kartanu awal Juli 2021 lalu, tercatat sebanyak 763 orang. Peningkatan jumlah peserta Kartanu ini ditopang dengan telah ditunjuknya Admin Kartanu di setiap MWC NU.
Sehari setelah rapat koordinasi Tim Admin Kartanu PCNU-MWC NU, Sabtu (10/7) lalu group Whatsapp (WA) ADM KARTANU PCNU PONOROGO menunjukkan efektivitasnya sebagai sarana komunikasi antar teman sejawat. Bermula dari komentar anggota group WA berinisial AM, Minggu (11/7) yang menanyakan, apakah dirinya sudah diperbolehkan melakukan login di aplikasi Kartanu, diskusi seputar operasionalisasi tugas dan wewenang Admin Kartanu mulai menghangat.
Moh. Asrofi Admin Kartanu PCNU Ponorogo segera menanggapi chat-chat yang muncul di group WA, dan ia pun mempersilahkan setiap Admin Kartanu MWC NU melakukan login. Rupanya hari itu belum semua Admin Kartanu MWC NU menerima password dari Tim Admin Kartanu PBNU. Diantara yang melapor belum menerima password Sambit, Slahung, Kauman dan Jambon. Data ini bertambah setelah Opi, sapaan akrabnya, membuat list Admin MWC yang belum dapat mengakses aplikasi Kartanu, Senin (11/7). Hal ini sempat membuat Opi merasa heran karena saat rakor Tim Admin PBNU menyatakan akan menghubungi langsung setiap Admin MWC.

Perlu waktu sehari untuk menunggu konfirmasi dari Tim Admin PBNU, dan baru Selasa (12/7) ada kepastian akses password. “Saya cek sudah bisa, monggo login dengan email (milik Admin MWC, Red) yang sudah didaftarkan kemarin,” tulis Opi di group WA
Forum chat di group WA setelah semua Admin MWC berhasil melakukan login berkutat pada tugas Admin dalam menverifikasi Kartanu, terutama dalam penanganan Kartanu secara manual. Opi kembali menegaskan sesuai alur data manual, jamaah NU di Ranting diharuskan mengisi formulir. “Wajib menyertakan KTP, foto 4 x 6 dan swafoto KTP,” tandas Opi.
Opi menegaskan, verifikasi data manual yang dilakukan Admin MWC dilakukan dengan cara meyakinkan seseorang sudah lengkap dan dinyatakan layak diinput secara manual di website Kartanu. “Berarti ia sudah sah terverivikasi,” ungkapnya.
Opi juga mengingatkan verifikasi data yang diinput seseorang secara mandiri lewat aplikasi Kartanu harus diperkuat dengan surat keterangan dari Pengurus Ranting NU sesuai tempat domisilinya.
Untuk diketahui, status verifikasi di aplikasi Kartanu terdiri dari tiga opsi, yaitu status dicetak, disetujui, dan menunggu. Status dicetak, sebut Opi, berarti kartanu sudah dicetak. “Yang bersangkutan sudah inisiatif sendiri untuk mengurus Kartanu mulai awal registrasi sampai tahap cetak,” imbuhnya.
Disebutkan Opi selanjutnya, status disetujui adalah data yang sudah diverivikasi tapi belum dicetak. Sedangan status menunggu berarti datanya belum diverivikasi Admin Kartanu. “Semua cetak Kartanu dilakukan di Cabang (kantor PCNU, Red),” tegasnya.
Menanggapi pertanyaan mengenai kelengkapan biodata peserta Kartanu, Opi menghimbau semua Admin MWC untuk mengisi biodata sesuai KTP. “Untuk kolom alamat, misalnya tidak ada nama jalan cukup diisi nama Duhuh bukan Dusun, karena rata-rata di KTP pakai nama (istilah, Red) Dukuh,” terang Opi.
“Kolom alamat lengkap tidak usah diisi lengkap, cukup nama Dukuh atau Jalan dan Nomor rumah, jika ada. Karena RT/RW sudah ada disediakan kolom isian sendiri,” ungkapnya.
Reporter: Idam
Editor : Budi