NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Pelatihan Manajemen Masjid/Musholla, Solusi Keraguan Wakif

Tim Wakaf MWC NU tengah mengukur luas tanah bersama salah satu wakif tanah untuk masjid

NU Online Ponorogo – Kesadaran warga NU melegalkan wakaf tanah untuk bangunan masjid dan musholla tidak semudah yang dibayangkan. Setidaknya hal ini dialami tim wakaf yang dibentuk MWC Kauman.

Mahmud, wakil ketua MWC NU Kauman mengungkapkan, berdasarkan pengakuan tim wakaf, masih banyak wakif yang memiliki pemahaman yang keliru tentang pentingnya legalisasi status tanah yang diwakafkannya.

“Mereka (para wakif, Red) beranggapan, dengan diikrarkan wakaf tanah ke NU maka pengelolaan masjid atau musholla akan diambil alih oleh pengurus NU,” ungkap Mahmud kepada NU Online Ponorogo (19/2).

Para wakif, lanjutnya, merasa khawatir jika takmir masjid yang lama akan diganti pengurus NU. Padahal yang terjadi tidak demikian, takmir setempat masih tetap berhak mengeloa masjid/musholla.

Selain itu, banyak yang menilai NU tidak ikut berjuang membangun masjid/musholla tapi malah ingin menjadi nadzir.

“Semestinya para takmir menyadari, jika nadzir dari pengurus NU, akan dapat menjamin keberlangsungan pemanfaatan tanah wakaf. Karena NU memiliki lembaga wakaf yang bersifat periodik,” ujar Mahmud.

Setelah tim menelusuri lebih mendalam keengganan wakif, ternyata sebagian besar menganggap administrasi ikrar wakaf rumit dan membutuhkan biaya yang mahal.

Alasan terakhir ini yang ditanggapi serius oleh tim wakaf MWC NU Kauman. Tim wakaf yang terdiri dari Pawi, H. Ridwan dan Moh. Hanafi berjuang keras untuk meyakinkan para Wakif dengan cara mengurus administrasi wakaf tanah sampai tuntas. Hasilnya, jika tahun 2019 tim berhasil menuntaskan sertifikasi tanah wakaf utuk 35 masjid/musholla. Sedangkan tahun 2020 yang baru lewat tim berhasil merampungkan urusan sertifikasi 55 tanah wakaf untuk masjid/musholla.

“Jumlah masjidnya berapa, dan musholla berapa, saya masih belum punya datanya, yang penting jumlah tanah wakaf dengan nadzir MWC NU Kauman semakin meningkat,” tegas Mahmud.

Mahmud menyebut, MWC NU Kauman telah merencanakan program peningkatan kapasitas Ta’mir masjid/musholla dan Remajanya.

“Program ini (peningkatan kapasitas, red) dalam rangka peningkatan SDM dan bentuk nyata pembinaan terhadap para Takmir masjid/musholla,” kata Mahmud.

Program peningkatan kapasitas SDM akan diformat dalam bentuk pelatihan manajemen takmir, bimtek pelatihan khatib jum’at dan bilal jumat. Namun, pelaksanaannya masih menunggu berakhirnya pandemi.

“Semoga pandemi segera berakhir, sehingga pelatihan manajemen masjid dapat terlaksana,” pungkas Mahmud.

 

Reporter : Idam

Editor : Lege

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *