NU Online Ponorogo – Kegiatan Penanaman Karakter dan Penguatan Aqidah-Amaliyah Aswaja melalui pesantren kilat sukses dilaksanakan di PP. Al-Ma’arif Nologaten Ponorogo.
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama sepekan, mulai 5-11 Januari 2025 di PP. Al-Ma’arif Nologaten Ponorogo yang diikuti oleh 70 peserta didik kelas IX SMP Ma’arif 1 Ponorogo.
Kegiatan tersebut diampu langsung oleh pengasuh dan melibatkan ustadzah ustadzah yang tergabung dalam JQHNU Ponorogo.
Pada penutupan kegiatan Sabtu (11/1/2025) hadir ketua PCNU Ponorogo, Dr. Idam Musthofa, pengasuh PP. Al-Ma’arif Nologaten Ponorogo, Miftahul In’am, M.Pd., Al-Hafizh, Kepala SMP Ma’arif 1 Ponorogo, Miswanto, S.Pd., Koordbid Kesiswaan, Koordbid Kurikulum, Tim narasumber, segenap dewan asatidz dan orang tua/wali santri.
Kepala SMP Ma’arif 1 Ponorogo, Miswanto, S.Pd., menyampaikan terkait kepesertaan Pesantren Kilat di PP. Al-Ma’arif Nologaten Ponorogo. βPeserta kegiatan Pesantren Kilat merupakan peserta didik putra dan putri kelas IX SMP Ma’arif Ponorogo.
“Hal itu dilakukan untuk memberikan Penanaman Karakter dan Penguatan Aqidah-Amaliyah Aswaja kepada peserta didik kelas IX SMP Ma’arif 1 Ponorogo yang sebentar lagi akan lulus, untuk siap menjadi generasi-generasi Aswaja An-Nahdliyyah yang sholih sholihah.
Lebih lanjut Miswanto mengatakan bahwa dengan mengikuti Pesantren kilat ini anak-anak diajarkan tentang disiplin, kemandirian, sikap saling menghargai dan pengendalian diri, tuturnya.
Sementara itu Ketua PCNU Ponorogo, Dr. Idam Musthafa, mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan pesantren kilat ini, yang mana ini adalah merupakan tugas kita bersama, tugas kami di PCNU, dan Panjenengan sebagai orang tua, memastikan pendidikan anak-anak kita, aqidah amaliyahnya, tetap terjaga ala manhaj ahlussunnah wal jamaah.
Hal ini menjadi penting, apalagi dengan perkembangan keadaan yang ada disekitar kita hari-hari ini, sungguh sudah sangat mengkhawatirkan. Ada yang namanya aliran atau trend dikalangan para remaja, yakni keyakinan Agnostik. Sebuah fenomena tentang adanya keyakinan bahwa tidak penting apa agamamu, apa aliranmu, apa keyakinanmu, dan tidak ada kewajiban syariat yang mengikat. Inilah fenomena yang hari ini menggejala dan sudah menjangkiti generasi-generasi muda kita. Maka kami katakan pesantren menjadi solusi untuk membentengi generasi-generasi kita, agar tetap beraqidah Ahlussunnah waljamaah, pungkasnya.
Dr. Asaduddin Lukman, mewakili wali santri mengucapkan terimakasih kepada lembaga yang telah membimbing anak-anak dalam kegiatan pesantren kilat, membimbing anak-anak untuk bisa hafal Yasin dan Tahlil, tertib shalat dan ngajinya, mengajarkan akhlak sopan santun. Semoga menjadi jariyah bapak ibu guru, ustadz ustadzah yang telah mendampingi.
Sementara itu, Pengasuh PP. Al-Maarif Nologaten Ponorogo, Miftahul In’am, M.Pd Al-Hafizh menyampaikan, βKegiatan Pesantren Kilat ini bertujuan untuk menyiapkan generasi-generasi yang unggul dalam karakter kesalehan dan kokoh dalam aqidah-amaliyah ‘ala manhaji ahlissunnah wal jama’ah an-Nahdliyyah.
Kongkritnya, selama sepekan ini anak-anak ditargetkan mampu untuk hafal Yasin, Tahlil dan doanya. Perbaikan bacaan dan gerakan shalat juga menjadi muatan kurikulum yang disampaikan ke anak-anak selama sepekan ini, tuturnya.
Terkait dengan karakter kesalehan maka anak-anak yang mengikuti pesantren kilat ini diupayakan mampu meneladani dan mengaplikasikan empat sifat wajib bagi nabi dan rasul, shiddiq, amanah, tabligh dan fathanah.
Tiga sifat yang pertama berkaitan dengan akhlak, attitude atau kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Sedangkan yang keempat terkait kecerdasan intelektual (IQ). Dan itu semua sudah diterapkan selama sepekan ini dalam kegiatan pesantren kilat. Ini hanya pemantik bagi anak-anak, untuk terus berproses, diaplikasikan dalam lingkup yang lebih luas dalam kehidupan sosial bermasyarakat, tutur pengasuh PP. Al-Maarif.
Kontributor: Mifahul In’am/ PP Al Ma’arif