NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Tanpa Publikasi, Haul Kiai Nur Shodiq Al Hafidz Berlangsung Sederhana

Suasana doa bersama dan pembacaan manakib di area makam Tegalsari dengan tetap taat prokes
Suasana doa bersama dan pembacaan manakib di area makam Tegalsari dengan tetap taat prokes

NU Online Ponorogo – Keluarga Besar Kiai Nur Shodiq Al Hafidz tahun ini tetap menyelenggarakan haulnya, meski masih dalam kondisi pandemi. Acara digelar secara sederhana di Makam Kiai Nur Shodiq Tegalsari (Jetis, Ponorogo), Jum’at (20/8).

Sekedar untuk diketahui, Kiai Nur Shodiq adalah adik Kiai Ageng Muhammad Besari. Menurut Suparnun, salah satu dzuriyahnya,Nur Shodiq muda selalu mengikuti kakaknya itu hingga berguru kepada Kiai Donopuro di Setono. “Mereka juga bersama membuka Desa Tegalsari, lalu mendirikan Pondok Gebang Tinatar bersama,” kata pria yang kerap disapa mbah Kicuk ini.

Selain itu, sebut mbah Kicuk, Kiai Nur Shodiq dikenal sebagai ahli administrasi Pondok Gebang Tinatar dan sebagai guru para santri di bidang kanuragan pada zaman itu.

Dikatakan mbah Kicuk pula, Kiai Nur Shodiq berbeda dengan kakaknya, karena ia seorang penghafal Al Qur’an. “Maka ada gelar Al Hafidz dan menjadi sosok penting dalam babad Tegalsari dan Pondok Gebang Tinatar,” terangnya.

Rangkaian haul dimulai Jum’at sore, saat dilakukan penggantian kain putih atau mori di makam Kiai Nur Shodiq, juga kirim doa atau tahlil. Makam itu terletak di sebelah barat makam Kiai Ageng Muhammad Besari.

Kirim doa atau tahlil untuk Kiai Nur Shodiq Al Hafidz bersamaan penggantian kain putih atau mori di batu nisan makamnya
Kirim doa atau tahlil untuk Kiai Nur Shodiq Al Hafidz bersamaan penggantian kain putih atau mori di batu nisan makamnya

Setelah salat isya’ acara haul dilanjutkan dengan dzikir dan Manaqib dipimpin KH. Imam Suyono pengasuh PP Al Barokah Mangunsuman (Siman).

Dalam tausiyahnya di depan Jam’ah KH Imam Suyono menjelaskan keberuntungan bagi jama’ah yang mengikuti haul malam itu. Mbah Yono, sapaan akrabnya mengaku pernah diberi tahu gurunya, bahwa di makam Tegalsari banyak bersemayam orang ampuh dan berilmu.

“Maka kalau ke Tegalsari (makam, Red) ziarahlah semuanya. Seperti ikut hadir di haulnya Kiai Nur Shodiq ini adalah sebuah keberuntungan dan barokah,’’ kata mbah Yono.

Prosesi penggantian kain putih atau mori penutup batu nisan makam Kiai Nur Shodiq Al Hafidz
Prosesi penggantian kain putih atau mori penutup batu nisan makam Kiai Nur Shodiq Al Hafidz

Haul Kiai Nur Shodiq ini pada tahun-tahun sebelumnya selalu dikemas meriah. Namun, menurut Khoirul Huda, Kepala Desa Tegalsari, karena situasi pandemi panitia sengaja tidak memberi informasi ke publik.

“Mohon maaf untuk haul kali ini berbeda karena situasi pandemi ini dan acara dibuat sederhana mungkin, semoga dengan adanya haul Kiai Nur Shodiq keadaan kembali normal,” tuturnya.

Reporter: Fikri/Idam
Editor : Budi

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *