NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Haul ke-274 Kyai Ageng Muhammad Besari Bertabur Penghafal Al-Qur’an Lintas Generasi

Para hafizh berbaur dengan para Qari' mengikuti doa khatmil Qur'an di area makam masjid Tegalsari
Para hafizh berbaur dengan para Qari’ mengikuti doa khatmil Qur’an di area makam masjid Tegalsari

NU Online Ponorogo – Haul ke-274 Kyai Ageng Muhammad Besari Tegalsari Ponorogo, Selasa (22/6) terasa berbeda dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Teristimewa pada hari yang sama, namun dalam waktu berbeda juga berlangsung haul ke-50 almaghfurlah KH. Abdul Wahab Hasbullah yang dipusatkan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang. Seperti diketahui, KH. Abdul Wahab Hasbullah adalah inisiator, pendiri dan penggerak Nahdlatul Ulama yang juga telah diangkat sebagai pahlawan nasional.

Berbagai komponen terlibat langsung dalam kegiatan tahunan ini, salah satunya Pimpinan Cabang Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama (PC JQH NU) Kabupaten Ponorogo. PC JQH NU menyelenggarakan Haflah Tilawatil Qur’an dan Majlis Semaan Al-Qur’an Akbar.

“Alhamdulillah hari ini PC JQH NU diberikan anugerah oleh Allah SWT bisa ikut tabarrukan dengan menyelenggarakan Haflah Tilawatil Qur’an dan Majlis Semaan al-Qur’an Akbar yang ketiga kalinya,” ungkap Sekretaris Panitia Ustaz Miftahul In’am, M.Pd kepada NU online Ponorogo menjelang acara dimulai.

Tidak tanggung-tanggung, PC JQH NU mengerahkan 153 Huffazh (para penghafal al-Qur’an pria) dan Hafizhat (para penghafal al-Qur’an wanita) dari seluruh penjuru Ponorogo. Di samping itu PC JQH NU juga menampilkan 10 orang Qurra’ dan Qari’at (pelantun bacaan Al Qur’an dengan irama) lintas generasi.

Dua orang hafizh bersemangat mengkhatamkan al-Qur'an di majlis utama, masjid Tegalsari
Dua orang hafizh bersemangat mengkhatamkan al-Qur’an di majlis utama, masjid Tegalsari

Panitia membagi para penghafal al-Qur’an itu dalam 30 majlis, satu majlis utama berada di masjid Tegalsari dan 29 majlis lainnya berada di masjid dan musala serta rumah warga yang tersebar di Desa Tegalsari. “Setiap majlis terdiri dari 5 orang Hafizh dan Hafizhah, di masjid atau musala dan rumah warga yg menghendaki di, tempati (sebagai tuan rumah, Red),” imbuh Gus In’am, panggilan akrab salah satu fungsionaris Lembaga Takmir Masjid (LTM) PCNU Ponorogo ini.

“Panitia memang sengaja menyebar tempat khataman karena menyadari untuk memecah kerumunan,” tandas Gus In’am.

Dari pantauan NU online Ponorogo kegiatan Haflah Tilawatil Qur’an dan Majlis Semaan al-Qur’an Akbar ini diawali lepas salat subuh dengan khususiyah atau hadlarah kepada para Masyayikh al-Qur’an, Muassis Nahdlatul Ulama dan Muassis JQH NU, terkhusus untuk Kyai Ageng Muhammad Besari Tegalsari.

Hadlarah dipimpin Kyai Ahmad Zainun Rais Majlis Ilmi PC JQH NU Ponorogo dan di akhiri dengan doa khatmil Qur’an yang dipimpin KH. Moh. Sholihan al-Hafizh Rais PCNU Ponorogo.

Berbeda halnya dengan haflah Qiroat, kegiatan yang menampilkan para Qari’ dan Qari’ah terbaik PC JQH ini ditempatkan satu jam sebelum pelaksanaan shalat dhuhur dan asyar di masjid Tegalsari. Baru setelah salat asyar para huffazh dan hafizhah yang datang dari seluruh Kecamatan bertemu di area makam Kiai Ageng Muhammad Besari untuk mengikuti khotmil Qur’an. Kegiatan ini diikuti pula para Qari’ dan Qariat.

Sementara do’a khatmil Qur’an di masjid dan musala dilakukan sendiri oleh para jama’ahnya, tanpa ikut bergabung dengan majlis utama di area makam Tegalsari.

Reporter: Idam
Editor : Budi

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *