NU Online Ponorogo – Meski di tengah pandemi, animo jamaah untuk berkurban tidak terkurangi. Terbukti, kegiatan Idul Adha 1442 H tahun ini sebanyak 35 orang masih mempercayakan kepada Takmir masjid NU Cabang Ponorogo.
“Alhamdulillah kita berhasil menyembelih 5 ekor sapi dan 2 ekor kambing sekaligus menyalurkannya kepada warga masyarakat sekitar,” kata Imam Wahyudi, sekretaris takmir masjid NU Ponorogo.
Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan bertepatan pada hari raya Idul Adha, Selasa (20/7) di halaman belakang masjid NU. Untuk penyembelihan hewan kurban, Panitia dibantu para aktivis NU dan Banser Desa Tanjungsari, Jenangan yang telah terbiasa menjadi jagal hewan kurban.
Imam Wahyudi juga menjelaskan, pihaknya menjamin pemilihan hewan kurban telah memenuhi tuntutan syar’i.
“Karena sebelum ini panitia telah dibekali pemahaman seputar ibadah kurban oleh Gus Nuha (pengurus LBM PCNU, Red),” jelasnya.
Dari 5 ekor sapi dan 2 ekor kambing kurban terkumpul daging seberat 733 kg. Panitia membaginya menjadi 834 paket daging kurban yang disalurkan kepada masyarakat, termasuk panitia dan pengurus Takmir masjid.
“Untuk panitia, termasuk takmir, 57 orang. Juga untuk khotib dan Imam Rawatib masjid NU sejumlah 29 orang. Selebihnya untuk masyarakat sekitar masjid NU,” terang Wahyudi.
“Khusus fakir miskin, kami tentukan 37 orang, masing-masing mendapatkan 1 kg ditambah tulang belulang. Kami antar sebelum distribusi daging kurban kepada warga umum,” tambahya.
Wahyudi menyebut masyarakat umum yang menerima pembagian daging kurban tinggal di Jalan Muria Kelurahan Bangunsari dan Jalan Gondosuli Kelurahan Nologaten. Selain itu warga Jalan Sultan Agung, Pramuka dan KH. Ahmad Dahlan, baik yang berada di Kelurahan Bangunsari maupun Nologaten juga menerima pembangian daging kurban.
Selebihnya, kata Wahyudi, daging kurban juga disalurkan kepada para santri dan guru Madrasah Diniyah. “Rinciannya untuk santri PA Al-Ikhlas, PA Darul Muhlisin Jalan Sinduro, PP Nurul Quran Pakunden dan PP Ainul Ulum-Pulung. Juga ustadz Madin Bangunsari,” terangnya.
Wahyudi menambahkan pihaknya membatasi penerima daging kurban agar tidak datang sendiri ke masjid NU. Teknik penyalurannya dengan cara diantar langsung ke penerima oleh Panitia. “Juga melibatkan marbot dan Remas masjid NU,” ungkapnya.
Reporter: Idam
Editor : Budi.