NU Online Ponorogo – Dalam waktu dekat, Kantor PCNU Ponorogo di Jalan KH. Ahmad Dahlan 60 akan segera dirobohkan. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Tahap I dan Tahap II dari masterplan pembangunan gedung yang nantinya akan difungsikan sebagai kantor bersama NU beserta seluruh banom dan lembaga.
Demi kelancaran, PCNU Ponorogo menggelar Tahlil dan Do’a Bersama, Rabu (8/6). Dari jajaran mustasyar, turut hadir KH. M. Ma’ruf Mochtar, KH. Abdul Qadir Murdani dan KH. Achmad Heryanto. Rais KH. Moh. Sholihan al-Hafidz, Wakil Rais KH. Muhtar Sunarto, Katib Kyai Fauzi Romadhon, serta Wakil Katib KH. Sholihin mewakili jajaran syuriah.
Sementara dari unsur tanfidziyah, hadir Ketua Drs. H. Fatchul Aziz M.A, Wakil Ketua KH. Kholid Ali Husni M.Pd.I, Sekretaris Dr. H. Luthfi Hadi Aminudin M.Ag, Wakil Sekretaris Dr. Idam Musthofa, Wakil Sekretaris Agus Khoirul Hadi S.Pd.I dan H. Agus Nasruddin ST. Juga beberapa ketua lembaga dan banom. Turut diundang Pimpinan Daerah Aisyiyah Muhammadiyah yang kantornya bersebelahan dengan Kantor PCNU dan tokoh warga setempat.
“Alhamdulillah, hari ini kita sudah bisa memulai pembangunan tahap tiga. Mudah-mudahan diberikan kelancaran oleh Allah,” kata Ketua PCNU Ponorogo, Drs H. Fatchul Aziz, dalam sambutannya.
Fatchul Aziz juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari seluruh warga NU Ponorogo. Pembangunan kantor besar ini, terangnya, didanai oleh warga nahdliyin melalui program kuponisasi yang digencarkan melalui MWC. “Kepengurusan ini akan berakhir pada tahun dua ribu dua puluh empat nanti. Semoga bisa menjadi kado untuk menyongsong satu abad NU sesuai arahan dari PBNU,” tegasnya.
Dimulainya pembangunan Tahap III ditandai dengan potong tumpeng, usai melakukan tahlil dan do’a bersama. Secara simbolis, potong tumpeng dilakukan Ketua Panitia yang sekaligus Direktur Utama NU-Care LAZISNU Ponorogo, H. Thohir Hasby, dan diberikan kepada Rais PCNU KH. Moh. Sholihan al-Hafidz.
“Hari ini kita mulai menurunkan genteng, kemudian kayu-kayu plafon. Setelah semua selesai, baru nanti kita datangkan alat berat untuk merobohkan bangunan,” kata Thohir.
Reporter/Editor : Lege