
NU Online Ponorogo — Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kabupaten Ponorogo terus memperkuat peran dalam pemberdayaan ekonomi jam’iah. Mengambil momen bazar santripreneur (25/10) lalu, LPNU mengenalkan Kopi Lintang Songo. Diharapkan produk ini memiliki potensi pasar besar di Ponorogo dan sekitarnya.
Ketua LPNU Ponorogo, Bagus Budi Santoso, menjelaskan bahwa kopi dipilih sebagai komoditas utama karena dekat dengan kebutuhan masyarakat pesantren dan masjid.
“Kami ingin warga NU bangga menikmati produk sendiri. Ketika Kopi Lintang Songo menjadi pilihan pertama warga, maka kemandirian ekonomi umat semakin dekat,” ungkapnya.
Sebagai strategi pemasaran, LPNU menggalang jejaring distribusi hingga tingkat ranting serta mempersiapkan pelatihan pemasaran digital bagi para kader ekonomi NU.

Di sisi lain, LPNU memastikan pemasaran air minum dalam kemasan “ALMANU” dan beras merk “Beras Santri” tetap berjalan sebagai produk pendamping di berbagai kegiatan organisasi.
“Kopinya ada, airnya ada, beras juga siap. Ketiganya saling menguatkan gerakan ekonomi jam’iyah,” tambah Bagus.
Ketua PCNU Ponorogo, Dr. Idam Mustofa, memberikan apresiasi atas langkah konkret LPNU membangun ekonomi jam’iah.

“LPNU menunjukkan pergerakan yang semakin maju. Ini patut kita dukung bersama agar ekonomi NU tidak hanya tumbuh, tetapi juga memberi manfaat luas bagi umat,” ujarnya.
Dr. Idam menambahkan, PCNU menegaskan dukungan penuh kepada seluruh program LPNU dan mengajak badan otonom, pesantren, serta jaringan masjid untuk terlibat aktif dalam pemasaran kopi dan ALMANU.
“Dengan kolaborasi yang kuat, LPNU Ponorogo optimistis dapat mempercepat terwujudnya kemandirian ekonomi warga NU di Ponorogo,” tegasnya
Kontributor: Sahabat Media LTN