NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Nafas Baru Dakwah: LDNU Gandeng Takmir Masjid NU

Komitmen LDNU syiar Aswaja gandeng Takmir Masjid NU

NU Online Ponorogo — Dalam upaya memperkuat syiar Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Bumi Reog, Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan dakwah yang menyejukkan dan inklusif. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah kolaborasi erat antara LDNU dengan takmir Masjid NU Ponorogo, yang diwujudkan melalui penyelenggaraan Pengajian Ahad Pon — agenda dakwah unggulan yang telah menjadi kebanggaan warga nahdliyin Ponorogo.

Ketua LD PCNU Ponorogo, H. Bahrun Nasikin, dalam sambutannya pada Ahad (2/11) menyampaikan bahwa kerja sama antara LDNU dan takmir Masjid NU merupakan bentuk sinergi nyata dalam memakmurkan masjid sekaligus memperluas partisipasi jamaah.

“LDNU bersama takmir Masjid NU berkolaborasi menyelenggarakan pengajian sebagai sarana memperkuat dakwah dan memakmurkan masjid. Semua dilakukan bersama agar dakwah semakin kokoh dan jamaah semakin banyak yang hadir,” ujar H. Bahrun.

Selain pengajian akbar Ahad Pon, LDNU Ponorogo juga menginisiasi pengajian kitab kuning rutin setiap Ahad pagi selepas salat Subuh, mulai pukul 04.30 hingga 05.30 WIB. Kajian ini menghadirkan kitab-kitab klasik seperti Fathul Qarib, Tafsir Juz ‘Amma, Bidayatul Hidayah, dan Riyadus Sholihin, yang diasuh oleh para kiai dan ustaz berkompeten di bidangnya. Pengajian terbuka bagi jamaah umum dan menjadi bagian penting dari upaya LDNU dalam membangun tradisi keilmuan dan spiritualitas di tengah masyarakat.

“Silakan hadir dan ajak keluarga. Mari kita makmurkan masjid dengan majelis ilmu,” ajak H. Bahrun dalam kesempatan yang sama.

selalu ramai, pengajian rutin Ahad Pon di Masjid NU Ponorogo

Menariknya, kegiatan dakwah di Masjid NU Ponorogo dijalankan dengan semangat gotong royong. Kebutuhan teknis seperti persewaan kursi, panggung, sound system, hingga penyediaan air mineral ditanggung bersama oleh jamaah. Hal ini menunjukkan bahwa dakwah LDNU berjalan dari umat, oleh umat, dan untuk umat.

Sebelum ceramah utama dimulai, jamaah juga diberi kesempatan mengikuti tahlil dan doa bersama, sehingga pengajian tidak hanya menjadi wadah ilmu, tetapi juga sarana spiritual untuk mempererat ukhuwah dan memohon keberkahan.

Lebih dari itu, LDNU Ponorogo juga berinovasi dalam pemberdayaan kader dai muda. Sebelum penceramah utama tampil, santri berprestasi dalam lomba pidato diberi ruang untuk menyampaikan kultum singkat di hadapan jamaah. Langkah ini menjadi bentuk nyata regenerasi dai dan penyiapan kader dakwah masa depan di lingkungan Nahdlatul Ulama.

Dengan sinergi kuat antara LDNU dan takmir Masjid NU, Ponorogo semakin meneguhkan diri sebagai pusat dakwah yang hidup, berakar pada tradisi keilmuan, dan berorientasi pada kemaslahatan umat.

Kontributor: Sahabat Media LTN

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *