
NU Online Ponorogo- Nuzulul Quran
merupakan hari di mana diturunkannya Al-Quran ke bumi melalui malaikat Jibril AS Kepada Nabi Muhammad SAW. Sudah menjadi kewajaran umat Islam mengistimewakannya pada bulan ramadhan. Seperti tradisi yang dilakukan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Al-Hasan. Dalam rangka memperingati Nuzulul Qur’an, menggelar Semaan Al-Quran bil ghoib dan buka bersama. Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun, yang pada kali ini dilaksanakan tepatnya pada Senin (18/4/ 22).
“Tujuan diadakan kegiatan ini untuk meningkatkan rasa cinta kepada Al-Quran dan sarana untuk mempererat ukuwah sesama umat islam, kalangan santri, masyarakat dan pemerintah. Selain itu kegiatan ini sudah menjadi tradisi sejak tahun 1984 yang digagas oleh Almaghfurlah KH. Husein Aly dan Tarmuji di awal berdirinya pondok, semoga bisa langgeng tiap tahun sampai hari kiamat ” ungkap Ahmad Nur Wahid selaku Ketua pondok putra PPTQ Al-Hasan.
Istimewanya di tahun ini, peringatan Nuzulul Qur’an yang diperingati pada 17 Ramadhan dan berhasil menyembelih 17 ekor kambing.

“Alhamdulillah atas izin Allah, 17 ekor ini diperoleh dari dorongan dan kerjasama masyarakat di sekitar pondok dan para alumni yang menitipkan aqiqoh,” jelas Wahid.
Ia juga mengungkapkan, sejak tahun ini panitia menginisiasi setiap peserta aqiqoh diberikan sertifikat yang berisi telah mengikuti aqiqoh di acara Nuzulul Quran. Hal ini tidak bermaksud riya’ tetapi sebagai kenang-kenangan dan syiar kepada masyarakat.
Adapun rangkaian acara kegiatan ini, diawali pembukaan simaan Qur’an bil ghoib ba’da tarawih, dilanjut ngaji oleh santri putri sampai tengah malam. Sembari simaan berlangsung, di belakang masjid juga berlangsung proses penyembelihan 17 ekor kambing, yang dikerjakan oleh santri putra dan masyarakat . Hingga berakhir di sore hari yakni penyerahan sertifikat aqiqoh, tahlil dan doa khotmil quran yang dipimpin oleh Kyai Muhammad Ihsan Arwani selaku pengasuh PPTQ Al-Hasan. Adapun jumlah jamaah yang hadir kurang lebih mencapai 1300 orang.
“Semoga meriahnya acara Nuzulul Qur’an ini menjadi penyemangat bagi para santri dalam menghafalkan alquran dan Istiqomah menjaganya. Dan semoga antara pondok pesantren dan masyarakat tetap terjaga solidaritasnya dan tetap berjalan di tahun-tahun berikutnya, sebagaimana siapa saja yang memulyakan Al-Quran dan ahlu Quran, maka ia akan dimulyakan oleh Allah SWT,” tutur Wahid.
Di penghujung acara, sejak sebelum puasa Ramadhan lingkungan masjid tidak pernah turun hujan, namun pada momen ini setelah doa khotmil selesai dibacakan hujan turun dengan lebatnya menambah kesejukan sebagai barokah dari sang Maha Kuasa.
Reporter: Husnul Khotimah
Editor : Budi H.